Home » Indonesian Screen Awards
Category:

Indonesian Screen Awards

Roda-Roda Nada

The Tone Wheels

98 minutes | 2022 | Indonesia | Documentary |
Indonesia | sub. English | 13+

poster-roda-roda-nada

Jadwal

XXI 3 | MON 28 NOV | 12:45

XXI 4 | FRI 2 DEC | 12:45

Sinopsis

Obay (50 thn) musisi dangdut yang tinggal di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Bersama grup gerobak dangdut yang dipimpinnya, ia ingin merekam lagu-lagu ciptaan mereka. Keinginan yang lama terpendam dan harus diwujudkan sebelum usia mereka semakin renta. Proses rekaman sederhana yang dibantu Didiet (53 thn) sahabat mereka tak seluruhnya berjalan mulus. Banyak rintangan yang dihadapi. Namun mereka terus berjuang untuk mewujudkannya.

Sutradara

Yuda Kurniawan

 

FIlmografi

2017

Balada Bala Sinema

 

2018

Nyanyian Akar Rumput

 

Produksi

Rekam Films

Kontak:

info@rekamfilms.com

Profil Sutradara

Yuda Kurniawan

Yuda Kurniawan

Yuda Kurniawan lahir di Ruteng, NTT, Indonesia. Ia adalah pendiri Rekam Films sebuah perusahaan film yang berbasis di Depok, Jawa Barat. Ia juga adalah produser dan sutradara film peraih Piala Citra, Festival Film Indonesia. Beberapa karya filmnya antara lain: Balada Bala Sinema (2017) dan Nyanyian Akar Rumput (2018), film tersebut telah diputar di lebih dari 30 festival film baik di dalam dan luar negeri dan telah meraih beberapa penghargaan, salah satunya adalah NETPAC Award dari Jogja NETPAC Asian Film Festival 2018. Film dokumenter panjang terbarunya berjudul “Roda-Roda Nada”.

artwork 5
0 comment
0 FacebookTwitterPinterestLinkedinRedditWhatsappTelegramEmail
Balada Si Roy

The Ballads of Roy

119 minutes | 2021 | Indonesia | Narrative
Indonesia | sub. English | 13+

poster-balada

Jadwal

XXI 3 | TUE 29 NOV | 19:15

XXI 3 | WED 30 NOV | 17:15

Sinopsis

Roy selalu menjadi pusat perhatian. Ia berbeda dari laki-laki kebanyakan dan hal itu membuatnya disukai oleh banyak sekali perempuan di sekolahnya. Tapi hanya Ani, gadis manis yang juga dikejar Dullah sang penguasa sekolah, yang bisa merebut hatinya. Perseteruannya dengan Dullah yang merasa terancam dengan kehadiran Roy, berujung pada kematian Joe. Sepeninggal Joe, Roy memiliki dua orang sahabat, Andi dan Toni, yang berkubu dengannya melawan kubu Dullah. Tapi karena suatu musibah, Andi meninggal dunia dan Toni harus pindah ke kota lain untuk berobat. Kembali sendiri tanpa sahabat, Ani menjadi satu-satunya tempat ia berlabuh. Tapi karena ulah Dullah yang membeberkan aib keluarga Roy, orang tua Ani pun melarang hubungan mereka. Roy yang terpuruk, melarikan diri ke balap liar. 

Sutradara

Fajar Nugros

 

Filmografi

2022

Srimulat: Hil yang Mustahal

 

2013

Cinta Brontosaurus

 

Produksi

IDN Pictures

 

Kontak:

hello@idnpictures.com

Profil Sutradara

Fajar Nugros

Fajar Nugros

Fajar Nugros adalah Sutradara Film Indonesia dengan pengalaman lebih dari 10 tahun. Fajar saat ini sedang menyelesaikan filmnya dengan IDN Pictures berjudul “Srimulat”, film komedi biografi yang diangkat dari grup komedi legendaris Indonesia, dan ""Inang"", film thriller psikologis yang merupakan film horor pertamanya. “Balada si Roy” merupakan adaptasi dari novel fenomenal era 80-an. Semua filmnya memiliki perspektif sosio-realistis masyarakat Indonesia masa kini. Saat ini, ia memimpin IDN Pictures bersama Susanti Dewi, Produser Film, setelah perusahaan film mereka IDN Media mengakuisisi Demi Istri Production pada April 2020.

artwork 5
0 comment
0 FacebookTwitterPinterestLinkedinRedditWhatsappTelegramEmail
Alang-alang

Sound from the Sea

100 minutes | 2021 | Indonesia | Narrative
Indonesian | sub. Bahasa Indonesia | 13+

POSTER-FILM-Alang-alang

Jadwal

XXI 4 | WED 30 NOV | 12:15

XXI 3 | FRI 2 DEC | 17:30

Sinopsis

Huda, seorang pencuri ikan di pelelangan ikan, memutuskan untuk meninggalkan rumah karena ibunya meninggal dan perilaku kasar ayahnya yang alkoholik. Kerasnya kehidupan di tempat pelelangan membuat Huda ingin mewujudkan mimpinya menangkap ikan emas di laut. Dia mendapat tuntunan dari mimpinya. 

 

Sri, seorang kolektor ikan yang akrab dengan Huda menganggap ‘ikan emas’ itu hanyalah mitos. Namun, Huda semakin yakin jika berhasil menangkap ikan emas, hidupnya akan lebih bahagia. Huda mencoba segala kemungkinan. Sayangnya, semua orang dewasa di sekitarnya, termasuk ayahnya sendiri, tidak peduli dengan keinginannya. Huda benar-benar frustasi. Pada akhirnya, Huda harus memilih, apakah bertahan di tempat pelelangan ikan dengan sedikit harapan atau pergi mencari ikan emas itu dengan putus asa.

Sutradara

Khusnul Khitam

 

Produksi

Aksa Bumi Langit

 

Kontak:

info@aksabumilangit.co.id

Profil Sutradara

Khusnul Khitam

Khusnul Khitam

Khusnul Khitam lahir pada tahun 1982. Ketertarikannya pada dunia perfilman dimulai sejak kecil, ia sering menonton film bersama ayahnya. Dia membuat film pendek pertamanya pada usia 20 menggunakan kamera lama pinjaman dari seorang teman ketika dia masih kuliah. “Debt”, “Ramadhan Charity Box”, “Tikus” adalah beberapa film pendek yang ia tulis dan sutradarai. Film dokumenter panjang pertamanya, “Pulejajar”, diputar di Festival Film Dokumenter-FFD dan WaterDocs International film festival. “Alang-alang (Suara Dari Laut)” adalah film panjang pertamanya yang direkam di kampung halamannya di pantai utara Pulau Jawa dengan menggunakan aktor non-profesional sebagai karakter utama.

artwork 5
0 comment
0 FacebookTwitterPinterestLinkedinRedditWhatsappTelegramEmail
Potret Mimpi Buruk

The Portrait of a Nightmare

84 minutes | 2022 | Indonesia | Narrative
Indonesia | sub. English | 13+

poster-potret-mimpi

Jadwal

XXI 3 | SUN 27 NOV | 15:30

XXI 3 | MON 28 NOV | 20:45

Sinopsis

Hujan, seorang perempuan muda yang memiliki trauma, bertemu dengan seniman jalanan bernama Bayu, takdir mereka terjalin karena dihantui oleh mimpi buruk yang sama, yang menghubungkan mereka pada masa lalu mereka masing-masing.

Sutradara

Ismail Basbeth

 

Filmografi

2017

Mobil Bekas dan Kisah-Kisah dalam Putaran

2015

Another Trip to the Moon

 

Produksi

Matta Cinema, Umbara Brothers Film in co-production with Liquid Production, Focused Equipment

 

Kontak:

basbeth@mattacinema.com

Profil Sutradara

Ismail Basbeth

Ismail Basbeth

Lahir di Wonosobo, Jawa Tengah, Indonesia pada tahun 1985. Dia adalah pembuat film otodidak, artis, penulis dan penyanyi-penulis lagu, alumni Berlinale Talent Campus di Jerman dan Asian Film Academy di Korea Selatan di mana dia memenangkan Dana Beasiswa BFC & SHOCS. Sejak tahun 2005 berkecimpung di dunia perfilman kemudian memproduksi dan menyutradarai berbagai film pendek dan film layar lebar yang menjadi sorotan di berbagai festival film bergengsi nasional dan internasional. Dia adalah produser dan pendiri Matta Cinema, sebuah rumah produksi alternatif yang berfokus pada produksi film artistik berbasis penonton dengan bekerja sama dengan sutradara unik dan kreatif untuk penonton global. Ia juga seorang produser, seniman dan pendiri Bosan Berisik Lab, sebuah yayasan nirlaba berbentuk laboratorium antar disiplin ilmu yang memberdayakan para pembuat film, seniman, dan penulis muda untuk menciptakan karya kreatif dan eksperimental di berbagai media. Ruang Basbeth adalah perusahaan penerbitannya sekaligus ruang pribadinya dalam mengeksplorasi penulisan bebas, narasi dan penceritaan dalam konteks kegiatan sosial dan budaya sebagai seniman, pembuat film, penulis dan penyanyi-penulis lagu.

artwork 5
0 comment
0 FacebookTwitterPinterestLinkedinRedditWhatsappTelegramEmail

Sahara

by jaff admin

Sahara

65 minutes | 2022 | Indonesia | Narrative | Indonesia | sub. English & Bahasa Indonesia | 13+

17-Jaff-Poster-Film-SAHARA

Jadwal

XXI 4 | TUE 29 NOV | 13:00

XXI 3 | WED 30 NOV | 15:15

World Premiere

Sinopsis

Rian harus melepaskan Sahara, sapi peliharaan kesayangannya karena hutang mendiang ayahnya. Sahara adalah satu-satunya aset mereka bagi keluarga mereka untuk melanjutkan hidup di rumah mereka saat ini. 

 

Sahara kemudian dijual kepada Pak Sulaiman, seorang pengusaha kaya di kota, yang menyuruh Rian untuk menjaga Sahara sebelum hajatan yang akan diadakan. 

 

Namun, di suatu pagi, Sahara hilang! Rian dan keempat temannya, Bahar, Ayos, Marni, dan Jodi memulai perjalanan mereka untuk mencari Sahara.

Sutradara

Zhaddam Aldhy Nurdin

 

Filmografi

2020

LPGW (short)

2020

Adam (Far Away from the Memory) (Short)

 

Produksi

Flood Media

Waesinema

 

Kontak:

infosuratwae@gmail.com

Profil Sutradara

Zhaddam Aldhy Nurdin

Zhaddam Aldhy Nurdin

Zhaddam Aldhy Nurdin adalah seorang produser dan sutradara film, serta pendiri dan CEO Waesinema, sebuah lab produksi dan kreatif film independen di Makassar. Ia adalah alumni Makassar Seascreen Academy dan Institut Seni Indonesia - Makassar, jurusan Film dan Televisi. Zhaddam Aldhy Nurdin telah menggarap beberapa film pendek sebagai produser, sutradara, dan penulis skenario. Film-filmnya telah diputar di Short Film Festival,Spain Moving Images Festival 2020, dan Sundance Film Festival. Ia memenangkan Penghargaan Orizzonti untuk Film Pendek Terbaik di Venice La Biennale pada 2018.

artwork 5
0 comment
0 FacebookTwitterPinterestLinkedinRedditWhatsappTelegramEmail

Orpa

by jaff admin

Orpa

99 minutes | 2022 | Indonesia | Narrative |
Indonesian | sub. English | 13+

Orpa-Poster

Jadwal

XXI 3 | SUN 27 NOV | 20:00

XXI 3 | MON 28 NOV | 15:00

World Premiere

Sinopsis

Orpa (16) adalah seorang gadis Papua kutu buku yang akan dinikahkan dengan seorang pria kaya dari Jayapura oleh ayahnya. Menolak menerima nasibnya menjadi ibu rumah tangga yang patuh, dia memilih untuk melarikan diri pada suatu malam, mengikuti ambisinya bersekolah di Wamena, di mana dia berharap dapat belajar lebih banyak tentang khasiat obat dari tanaman Papua. Di perjalanan, ia bertemu dengan Ryan (28), seseorang yang ingin menjadi musisi asal Jakarta yang setuju untuk membawanya ke Wamena. Perjalanan mereka dirundung kesulitan karena mereka dikejar oleh ayah Orpa dan penduduk setempat yang menuduh Ryan melarikan diri dari pembunuhan.

Sutradara

Theo Rumansara

 

Produksi

QUN films

 

Kontak:

danihuda@qunfilms.com

Profil Sutradara

Theo Rumansara

Theo Rumansara

Theo Rumansara lahir pada 23 September 1989 di Biak, Papua. Sebagai putra seorang diplomat, ia menghabiskan sebagian besar waktunya di luar negeri, tinggal di negara-negara seperti Belanda, Filipina, dan Australia.

Theo turut mendirikan grup rap lokal, Waena's Finest. Dia telah menerbitkan tiga mixtape, dan lagunya yang paling populer, "Suara Hati Part 2," telah ditonton lebih dari satu juta kali di YouTube. Pada tahun 2020, ia memenangkan Jendela Papua, program pencarian bakat dan lab pembuatan film, yang membuatnya selangkah lebih dekat untuk menjadi sutradara film pertamanya, "Orpa". Ia bercita-cita untuk membuat film-film yang menggugah pemikiran yang menyoroti kisah-kisah relevan, khususnya tentang Papua.

artwork 5
0 comment
0 FacebookTwitterPinterestLinkedinRedditWhatsappTelegramEmail
Mencuri Raden Saleh

Stealing Raden Saleh

154 minutes | 2022 | Indonesia | Narrative
Indonesian | sub. English | 13+

poster-mrs

Jadwal

XXI 3 | TUE 29 NOV | 16:00

XXI 3 | THU 1 DEC | 12:15

Sinopsis

Enam mahasiswa yang memiliki keahlian khusus (Si Pelukis, Si Mastermind, Si Barbar, Si Negosiator, Si Serba Bisa, Si Sopir) terpaksa menjalankan rencana untuk mencuri lukisan asli Raden Saleh atas permintaan seorang penjahat yang sakti demi imbalan yang besar. Ia mengkhianati mereka dengan menjadikan mereka buronan. Keenam pemuda ini bertekad membalas dendam dengan mencuri lukisan Raden Saleh dari rumah markas penjahat itu untuk memulihkan nama baik mereka.

Sutradara

Angga Dwimas Sasongko

 

Filmografi

2016

Surat dari Praha

 

2015

Filosofi Kopi

 

Produksi

Visinema

 

Kontak:

putro@visinemapictures.com

Profil Sutradara

Angga Dwimas Sasongko

Angga Dwimas Sasongko

Angga Sasongko adalah seorang sutradara dan produser film yang produktif, sekaligus pendiri dan pemimpin Visinema. Selama 12 tahun di bawah kepemimpinan Angga yang visioner, Visinema telah membuat kesan yang cukup besar di industri film Indonesia dengan memenangkan berbagai penghargaan dan pengakuan, salah satunya adalah Film Terbaik di Festival Film Indonesia serta penghargaan bergengsi lainnya. Visinema kini memiliki kapabilitas produksi yang mencakup seluruh lini rantai pasokan end-to-end, termasuk pengembangan konten, platform distribusi, dan konsumen ritel.

Angga juga dikenal sebagai aktivis dan seniman yang vokal dan berpengaruh. Dengan repertoar pembuatan filmnya, Angga mengangkat isu-isu tentang HAM, mulai dari konflik agama di Maluku, pengasingan politik, hingga konflik agraria dalam film ikoniknya, "Filosofi Kopi".

artwork 5
0 comment
0 FacebookTwitterPinterestLinkedinRedditWhatsappTelegramEmail
Sejarah Kisah-Kisah yang Musnah

History of Untellable Tales

79 minutes | 2022 | Indonesia | Narrative
Indonesian | sub. English | 13+

poster-HUT

Jadwal

XXI 3 | THU 1 DEC | 18:15

XXI 3 | THU 2 DEC | 15:15

Sinopsis

Seorang nenek memutuskan untuk menjadi pertapa di tengah hutan. Pada suatu hari, datanglah anak dan cucunya berkunjung. Si cucu yang berumur 3,5 tahun tak ingin pulang dan ingin tetap bersama nenek tinggal dan bermain di tengah hutan. Hari demi hari mereka lalui bersama, sampai akhirnya Sang cucu memasuki area terlarang di dalam hutan yang membuatnya kesulitan menemukan jalan pulang. Sang nenek gagal menemukan cucunya dan ia memutuskan untuk melanjutkan samadi. Setelah bertemu makhluk penunggu hutan yang sedang menjalankan sebuah ritus, si cucu berhasil menemukan arah pulang dengan mengikuti anak anjing yang menuntunnya untuk kembali bertemu dengan nenek. Sayangnya, kali ini neneknya tak pernah bangun lagi dari samadi.

Director

BW Purbanegara

 

Director’s Filmography

2022

Romantik Problematik

 

2016

Ziarah

 

Production Company

Purbanegara Film

 

Contact:

kolaborasibagus@gmail.com

Profil Sutradara

BW Purbanegara

BW Purbanegara

BW Purbanegara adalah lulusan Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada dan sineas yang belajar secara otodidak. Film dokumenter pendeknya "Musafir" ditayangkan perdana di Berlinale 2009. Film fiksi pendeknya ""Bermula Dari A"" (2011), ditayangkan perdana di festival film Internasional Busan, festival film pendek internasional Clermont-ferrand, serta memenangkan Penghargaan Film Pendek Terbaik di Festival Film Internasional Meridian Pasifik untuk negara-negara Asia Pasifik di Vladivostok Rusia. Selain itu ia juga memenangkan penghargaan Film Pendek Terbaik di Festival Film Internasional Hanoi, dan juga dianugerahi penghargaan piala citra untuk film pendek terbaik di Festival Film Indonesia 2011. Film panjang pertamanya ""Tale of the Otherwords (2017) memenangkan Penghargaan Skenario Terbaik dan Special Jury Award di ASEAN International Film Festival and Awards (AIFFA), dan Official Selection di Singapore International Film Festival (SGIFF).

artwork 5
0 comment
0 FacebookTwitterPinterestLinkedinRedditWhatsappTelegramEmail

Galang

by jaff admin

Galang

103 minutes | 2022 | Indonesia | Narrative
Indonesia | sub. English | 13+

Official-Poster-Galang

Jadwal

XXI 3 | THU 1 DEC | 20:15

XXI 3 | FRI 2 DEC | 12:30

Sinopsis

Setelah meninggalkan dan kehilangan saudara perempuannya dalam kerusuhan yang terjadi di sebuah konser musik underground, seorang anak laki-laki mencoba bergabung dengan kelompok itu untuk mencari alasan dan jawaban atas kesalahannya.

Sutradara

Adriyanto Dewo

 

Filmografi

2019

Mudik

 

2014

Tabula Rasa

 

Produksi

Rich Music & Swan Studio

 

Kontak:

adriyantowd@gmail.com

Profil Sutradara

Adriyanto Dewo

Adriyanto Dewo

Adriyanto Dewo membuat film pendek pertamanya pada tahun 2008. Sejak itu, ia telah membuat sejumlah film pendek, termasuk "Menunggu Warna" (2011) yang memenangkan penghargaan film pendek terbaik di Hanoi International Film Festival. Film panjang pertamanya, "Tabula Rasa" (2014) telah diputar di banyak festival film, termasuk Shanghai International Film Festival. Ia juga dinobatkan menjadi Sutradara Terbaik di Festival Film Indonesia 2014. Pada tahun 2016, ia menulis film panjang keduanya, "Mudik/Homecoming" (2019), yang tayang perdana di Macau International Film Festival 2019 di kategori Kompetisi Internasional dan memenangkan penghargaan kategori Skenario Terbaik di Piala Citra FFI 2020.

artwork 5
0 comment
0 FacebookTwitterPinterestLinkedinRedditWhatsappTelegramEmail
Eksil

The Exiles

119 minutes | 2022 | Indonesia | Documentary Indonesia | sub. English | 13+

poster-eksil

Jadwal

XXI 3 | SUN 27 NOV | 13:00

XXI 3 | MON 28 NOV | 17:30

World Premiere

Sinopsis

Di masa perang dingin tahun 1960an, banyak peristiwa politik yang mengubah nasib banyak orang. Beberapa mahasiswa yang dikirim belajar oleh pemerintah Indonesia ke Uni Soviet (Rusia) dan Tiongkok akhirnya tak bisa pulang ke Indonesia setelah peristiwa 1965. Terdampar dan melintasi berbagai Negara dengan tanpa status, mencari negara yang mau menampung mereka. Mereka putus kontak dengan keluarga di Indonesia yang juga menjadi korban perubahan politik. Mereka dan kisah lainnya bercerita tentang keinginan untuk mencari jalan pulang yang tak pernah padam. Mereka mewakili ribuan orang yang senasib dan sudah berguguran dimana-mana. Suara-suara mereka menjadi saksi monumen kekerasan yang masih hidup, bertahan dan terwariskan.

Sutradara

Lola Amaria

 

Filmografi

2010

Sunday Morning in Victoria Park

2006

Betina

 

Produksi

Lola Amaria Production

 

Kontak:

eksildokumenter@gmail.com

Profil Sutradara

Lola Amaria

Lola Amaria

Di masa perang dingin tahun 1960an, banyak peristiwa politik yang mengubah nasib banyak orang. Beberapa mahasiswa yang dikirim belajar oleh pemerintah Indonesia ke Uni Soviet (Rusia) dan Tiongkok akhirnya tak bisa pulang ke Indonesia setelah peristiwa 1965. Terdampar dan melintasi berbagai Negara dengan tanpa status, mencari negara yang mau menampung mereka. Mereka putus kontak dengan keluarga di Indonesia yang juga menjadi korban perubahan politik. Mereka dan kisah lainnya bercerita tentang keinginan untuk mencari jalan pulang yang tak pernah padam. Mereka mewakili ribuan orang yang senasib dan sudah berguguran dimana-mana. Suara-suara mereka menjadi saksi monumen kekerasan yang masih hidup, bertahan dan terwariskan.

artwork 5
0 comment
0 FacebookTwitterPinterestLinkedinRedditWhatsappTelegramEmail
Newer Posts