The Last Supper

Film ini bercerita tentang tiga mantan tahanan politik pada masa rezim anti-demokrasi Soeharto (1966–1998). Mereka adalah seorang musisi bernama Markus Talam (85) yang dipenjara selama 10 tahun di kamp konsentrasi Pulau Buru; seorang operator radio bernama Sukiman (75) dan seorang petani sederhana bernama Suyatman (75) keduanya ditahan selama satu tahun di penjara Blitar, Jawa Timur, semuanya tanpa melalui proses pengadilan. Operasi militer dengan sandi “TRISULA” dilancarkan di wilayah Blitar Selatan, Jawa Timur, untuk menumpas sisa-sisa anggota Partai Komunis Indonesia (PKI). Mereka bukanlah komunis, hanya petani biasa yang terjebak dalam operasi militer tersebut, beberapa anggota keluarga mereka tewas dan disiksa. Trauma menghantui mereka sepanjang hidup, sementara keadilan tak pernah berpihak pada mereka. Melalui kisah-kisah yang mereka bisikkan, tersimpan harapan bahwa di masa senja mereka, keadilan akan datang untuk memulihkan hak-hak politik dan kewarganegaraan yang dirampas oleh rezim. Film ini adalah kisah tentang perjalanan panjang dan berliku dengan satu pertanyaan besar: apakah keadilan akan datang bagi mereka yang tertindas?