LAYAR KOMUNITAS
MENCARI RUANG LAIN SELAIN FESTIVAL FILM
Perlu disadari bersama tentang pelaksanaan sebuah festival film tentu memiliki keterbatasan dalam jumlah film yang diloloskan. Film-film yang tidak terpilih bukan berarti tidak baik, namun ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan mengenai visi di setiap program sebuah festival dan karakter sebuah festival itu sendiri.
JAFF sendiri tidak menyia-nyiakan jumlah film Indonesia yang tidak lolos dalam list kompetisi festivalnya. Beberapa program sengaja diciptakan di luar festival film untuk memberi wadah berbagai macam film yang mendaftar. Contohnya melalui program JAFF Movie Night dan program JAFF Traveling.
Setelah tahun lalu Forum Komunitas JAFF menjalankan sebuah forum diskusi yang bertajuk “Sampah Festival”, dari situ Layar Komunitas memiliki tujuan baru dalam pelaksanaannya. selain untuk mengapresiasi karya-karya film komunitas dan menayangkan film-film yang bisa memberikan referensi untuk para komunitas film di Indonesia. Layar Komunitas kali ini mencoba untuk merespon perkembangan film pendek Indonesia yang memiliki potensi besar dalam lingkup yang bukan hanya untuk komunitas saja. Melainkan memberi kesempatan kepada film-film lainnya ke lingkup yang lebih besar di ranah perfilman Indonesia melalui Forum Komunitas di JAFF.
Beberapa tahun ini sudah semakin banyak bermunculan platform yang mencari film pendek untuk di distribusikan dalam bentuk yang bermacam-macam. Di sisi lain, pencarian filmmaker baru untuk mengisi platform tersebut juga semakin gencar dilakukan.
16 film pendek yang tayang dalam program ini tentunya beragam, mulai dari genre, gaya bertutur, hingga bentuk visualnya yang tidak lepas dari konteks ke Indonesiaannya. Berdasarkan keberagaman yang ada dalam program ini kami mencoba untuk menarik berbagai macam tipe penonton.
Semoga program ini bisa kembali memberikan efek domino yang positif kepada filmmakernya dan juga untuk filmnya. Terutama untuk ruang-ruang lain selain ruang festival itu sendiri.
Selamat menonton dan selamat berkomunitas!!
Reza Fahri
Programmer
Elegi Melodi (Melodi’s Elegy)
Jason Iskandar/29 minutes/2018/ Indonesia/Fiction
Kaporit (Chlorine)
Andrew Kose /15 minutes /2018/Indonesia/Fiction
Tole (Children on the Street)
Fuad Hilmi Himanda /21 minutes /2018/Indonesia/ Documentary
Loz Jogjakartoz
Sidharta /29 minutes/2018/ Indonesia/ Fiction
Perayaan Ulang Tahun Siti Supadjar (In the Birthday Party)
Arief Budiman/6 minutes/2018/ Indonesia/Fiction
Mamam
Ivo Saka Yuvens/18 minutes/2018/Indonesia /Fiction
Sepiring Bersama (Lunch at Supper Time)
Muhammad Heri Fadli/17 minutes/2018/ Indonesia/Fiction
Gejog (A Mist of the Past)
Christian Banisrael/14 minutes/2018/ Indonesia/Fiction
Blues Side on the Blue Sky
Rachmat Hidayat Mustamin/15 minutes/2018/ Indonesia/Hybrid
We Have No Idea
Aco Tenriyagelli/14 minutes/2018/ Indonesia/Fiction
Rong
Kelik Sri Nugroho/34 minutes/2018/ Indonesia /Fiction
Gula dan Pasir (Sandy Sugar)
Sarah Adilah/14 minutes/2017/ Indonesia/Fiction
Bagian Tengah Masih Terang (Still-Bright Middle Part)
Pawadi Jihad/16 minutes/2018/ Indonesia/Fiction
Seperti Seseorang Sedang Menunggu (Like Someone Who Is Waiting)
Magung Budiman /8 minutes/2017/ /Indonesia/ Fiction
Ojek Lusi (Tour on Mud)
Winner Wijaya/17 minutes/2017/ Indonesia/Documentary