We Are Inside

Setelah lebih dari satu dekade, Farah kembali ke rumahnya di Tripoli, Lebanon, untuk merawat ayahnya yang sudah tua dan duda, Mustapha. Perbedaan generasi kerap menimbulkan perdebatan mengenai ketidakstabilan politik negara, membuat komunikasi mereka menjadi sulit. Namun di balik ketidaksepahaman itu terselip humor dan keinginan untuk saling mengerti. Mustapha memiliki persembunyian rahasia: sebuah klub puisi mingguan, tempat sekelompok pria keras kepala tapi hangat berkumpul membaca puisi Arab klasik dan dengan kesepakatan untuk berbeda pendapat tentang segala hal. Demi terhubung kembali dengan ayahnya, Farah bergabung ke klub dan mencoba berbicara dengan Mustapha melalui puisi, menyentuh sisi penyair dalam dirinya. Ketika kesehatan ayahnya memburuk dan revolusi Oktober 2019 melanda negeri, puisi menjadi cara mereka untuk tetap berkomunikasi.