Tori Bunggu: The Dilemma between Tradition and Modernization

“Tori Bunggu: Dilema antara Tradisi dan Modernisasi” mengeksplorasi perjalanan budaya dan identitas komunitas adat Tori Bunggu, yang mendiami pedalaman Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat. Dengan latar belakang pegunungan yang memisahkan mereka dari dunia luar, Tori Bunggu dikenal dengan kehidupan nomaden dan rumah tradisional mereka yang terbuat dari kayu dan rotan di atas pohon. Namun, perubahan zaman membawa modernisasi yang signifikan ke dalam kehidupan mereka. Film ini membuka dengan perkenalan Jaya, seorang anggota komunitas Tori Bunggu, yang menjelaskan betapa tradisi mereka belum dikenal luas. Bersama Panggo, tokoh tradisional, penonton diajak menyelami sejarah Tori Bunggu, yang awalnya dikenal sebagai “Tori Binggi” karena kedekatan mereka dengan pantai sebelum berpindah ke pegunungan pada masa penjajahan Belanda. Kini, mereka dikenal sebagai “Tori Bunggu” sebutan yang mengacu pada kehidupan mereka di gunung. Dalam perjalanannya, film ini menyoroti bagaimana generasi muda Tori Bunggu semakin terpengaruh oleh modernisasi, mengabaikan keterampilan tradisional seperti pembuatan pakaian adat dari kayu. Vayo, seorang pengrajin baju adat, menghadapi tantangan dalam melestarikan keterampilannya, karena anak-anak muda tidak tertarik untuk mempelajarinya. Dia mengungkapkan kekhawatirannya bahwa tradisi ini akan hilang jika tidak ada yang melanjutkannya.Film ini mengungkapkan ketegangan antara menjaga warisan budaya dan menghadapi perkembangan zaman. Dengan wawancara mendalam dan dokumentasi visual, “Bunggu: Dilemma antara Tradisi dan Modernisasi”menunjukkan perjuangan komunitas dalam mempertahankan identitas mereka di tengah arus perubahan global, sambil menggambarkan kekayaan tradisi yang mereka berusaha lestarikan.