Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF), salah satu festival film Asia terbesar dan tertua di Indonesia, tahun ini menghadirkan total 227 film dari 43 negara yang tersebar melalui program kompetisi dan non-kompetisi.
Beberapa highlight penayangan film di hari ketiga penyelenggaraannya adalah dua film dari program kompetisi, Amoeba (Siyou Tan, 2025) yang akan berkompetisi bersama 10 film lain dalam program Main Competition untuk memperebutkan penghargaan Golden Hanoman dan Silver Hanoman, dan The Period of Her (Erlina Rakhmawati, Praditha Blifa, Sarah Adilah, dan Yulinda Dwi Andriyani, 2025), dari program Indonesian Screen Awards. Serta sebuah film dari program non-kompetisi, Mr. Kim Goes to the Cinema (Kim Dong-ho, 2025). Ketiganya hadir dalam genre yang berbeda, namun masing-masing menawarkan perspektif yang kuat dan sangat personal dari para pembuatnya.
Amoeba adalah drama coming-of-age dengan sentuhan horor yang berangkat dari pengalaman remaja sang sutradara, Tan Siyou. Film ini menyoroti tekanan sistem pendidikan yang otoriter, pencarian identitas, serta isu gender yang membayangi kehidupan remaja perempuan. Sementara The Period of Her mempertemukan empat sutradara perempuan muda Indonesia dalam sebuah antologi yang membahas berbagai persoalan perempuan. Mulai dari tekanan sosial, relasi yang tidak setara, hingga ketidakadilan yang mereka alami hanya karena kondisi biologis dan peran gender yang dilekatkan. Mr. Kim Goes to the Cinema adalah karya dokumenter panjang reflektif dari Kim Dong-ho, yang setelah pandemi COVID-19, pendiri Busan International Film Festival, yang kini berusia 85 tahun ini untuk pertama kalinya mengambil camcorder dan memutuskan membuat sebuah dokumenter. Film ini menggali dinamika dan pasang surut industri film dunia, serta keresahan personal para sineas yang ia temui.
Meskipun ketiga genre film ini berbeda, namun ketiganya sama-sama memotret pergulatan manusia menghadapi realitas. Amoeba menangkap fase pencarian diri di tengah lingkungan yang menekan, sedangkan Mr. Kim Goes to the Cinema menawarkan refleksi panjang tentang dunia perfilman dan para pelakunya setelah pukulan besar pandemi COVID-19, dan The Period of Her menampilkan keberanian perempuan dalam menegosiasikan ruang dan identitasnya di tengah berbagai batasan. Ketiganya dengan sangat solid berbicara tentang keteguhan, keberanian mengambil keputusan, dan usaha memahami diri.
Tonton film-film pilihan program kompetisi dan non-kompetisi lainnya di JAFF20, yang masih berlangsung sampai 6 Desember 2025. Temukan informasi lengkapnya di jaff-filmfest.org dan @jaffjogja.
Foto: JAFF Documentation Team






