Skip links

Master Class with Tsai Ming Liang

Sebuah program masterclass eksklusif dengan Tsai Ming Liang, seorang pembuat film Taiwan yang terkenal dengan gaya sinematiknya yang khas, yang sering mengeksplorasi tema keterasingan, isolasi, dan perjalanan waktu. Tujuan utama dari Masterclass ini adalah untuk memberikan pandangan mendalam tentang pendekatan unik Tsai Ming Liang dalam pembuatan film, dengan fokus pada gaya visualnya yang khas, eksplorasi tema, dan teknik naratif. program ini bertujuan mendorong pemahaman yang lebih mendalam tentang sinema Asia kontemporer dan cara-cara di mana ia dapat menangani pertanyaan-pertanyaan sosial, budaya, dan filosofis. Terakhir, untuk menginspirasi dan memberdayakan pembuat film baru, mahasiswa, dan penggemar film dengan memberikan mereka wawasan langsung ke dalam proses kreatif salah satu sutradara paling berpengaruh di Asia.
 
Jadwal

Lokasi : XXI Studio 1

Tanggal :  Friday, December 6, 2024

Waktu: 12:00 – 14:00 (WIB)

HTM: Rp100.000,-

 

PEMBICARA:

Tsai Ming Liang

Tsai Ming Liang

Lahir di Malaysia pada tahun 1957, Tsai Ming-Liang menayangkan film debutnya, Rebels of the Neon God, di Berlinale pada tahun 1992. Film keduanya, Vive L'amour (1994), memenangkan penghargaan Golden Lion di Venice Film Festival, sementara The River (1996) meraih Jury Award di Berlin, sehingga mengukuhkan statusnya sebagai sineas yang berpengaruh. Sejauh ini, semua film panjangnya telah dipilih oleh tiga festival film teratas dunia, dan lima di antaranya telah memenangkan FRIPRESCI Award. Pada tahun 2009, Face menjadi film pertama yang masuk dalam koleksi "Le Louvre s'offre aux cineastes" di Museum Louvre.
Dalam beberapa tahun terakhir, Tsai juga mendapatkan perhatian di dunia seni setelah diundang untuk berpartisipasi dalam berbagai pameran dan festival seni, serta untuk mengedepankan ide-ide estetika seperti "Hand-sculpted Cinema" dan "The Removal of Industrial Processes from Art Making." Pada tahun 2012, ia memulai seri "Slow Walk" dan sejak saat itu telah menyelesaikan sepuluh film yang diputar di berbagai festival seni dan galeri di seluruh dunia. Di Taiwan, ia secara aktif mempromosikan konsep "Art Museum as Cinema" dan "The Author's Intended Way of Viewing," memperkenalkan cara baru menonton film untuk menyeimbangkan pasar film yang terlalu dikomersialkan.
Tsai adalah pembuat film yang paling sensual, sensitif, dan muram dari generasi ini. Ia melihat tubuh manusia sebagai mesin yang misterius, mudah dibentuk, dan vulgar, serta berusaha menelanjangi fungsi indrawi melalui karyanya. Film-filmnya, yang sering kali tidak memiliki narasi dan dialog serta terdiri dari pengambilan gambar yang lambat dan panjang, menyajikan kehidupan dalam bentuk yang paling valid, menunjukkan kepada kita ketidakberdayaan, hasrat, kekosongan, dan kesepian manusia. Lensanya, yang telah lama terpaku pada Lee Kang-sheng, fokus pada kehidupan itu sendiri.

Host:

Khozy Rizal

Khozy Rizal

Khozy Rizal adalah seorang pembuat film yang berbasis di Makassar, Indonesia. Ia mulai membuat film pada 2021 dengan film pendek berjudul Makassar Kota Penggemar Sepak Bola, yang diputar di Sundance, BFI Flare, dan berbagai festival film. Pada 2023, ia membuat film pendek berjudul Basri & Salma dalam Komedi yang Tak Kunjung Usai, yang tayang perdana di Festival Film Cannes ke-76 dan menjadi film pendek Indonesia pertama yang berkompetisi di Palme d'Or. Film pendek ini juga diputar di lebih dari 100 festival film, termasuk Sundance, Clermont-Ferrand, AFI Fest, Fribourg, dan SXSW Sydney. Ia juga merupakan alumni Busan Asian Film Academy dan Locarno Filmmakers Academy.