Diskusi Tema : Transfiguration
Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) telah memilih ‘Transfiguration’ sebagai tema festival tahun ini. ‘Transfiguration’ umumnya merujuk pada perubahan bentuk dan penampilan yang signifikan menjadi keadaan yang lebih baik, yang indah dan spiritual. Proses transformasi mungkin dipengaruhi oleh kekuatan eksternal, namun kekuatan internal di inti lah yang memiliki pengaruh terbesar melalui ketekunan dan konsistensi. Dalam konteks ini, transfigurasi dalam JAFF dapat dipahami sebagai transformasi besar yang dialami oleh sebuah festival film setelah dua dekade pembentukan. Melalui berbagai periode pasang surut JAFF berusaha membentuk identitas dan posisinya di antara festival film lain di Asia dan Pasifik. Selain mempertahankan perayaan tahunan sinema Asia, tantangan besar yang dihadapi JAFF saat ini adalah mengembangkan festival yang berdampak bagi industri film, komunitas, dan ekosistem regional yang lebih luas
Jadwal
Jadwal
Lokasi: Edelweiss Room ARTOTEL Suites Bianti – Yogyakarta
Tanggal : Rabu, 3 Desember 2025
Waktu: 10.00 – 12.00
Biaya Pendaftaran: Gratis
Pembicara
Pembicara:
Bunga Siagian
Juri JAFF
Bunga Siagian adalah seniman, periset, dan kurator film. Menyelesaikan studi masternya pada ilmu Cultural Studies. Memiliki ketertarikan dengan internasionalisme dan komitmen politik-sinematik kelompok kiri pada era dekolonisasi. Praktik artistiknya sering mengambil bentuk institusi, seperti Mother Bank dan BKP (Badan Kajian Pertanahan), proyek riset artistik yang fokus pada isu pertanahan, yang menempatkan praktiknya pada titik temu antara seni, komunitas, dan warisan kolonialisme.
Amir Muhammad
Juri JAFF
Amir Muhammad adalah pembuat film dan penulis asal Malaysia yang aktif memproduksi film serta menerbitkan buku. Dua dari film dokumenternya, Lelaki Komunis Terakhir (2006) dan Apa Khabar Orang Kampung (2007), sempat dilarang tayang di Malaysia, namun mendapat perhatian luas di kancah internasional. Melalui perusahaannya, Kuman Pictures, Amir telah memproduksi sejumlah film panjang dan dokumenter sejak 2019, termasuk Roh (2019) yang terpilih mewakili Malaysia di ajang Oscar, serta Pendatang (2023), film panjang Malaysia pertama yang sepenuhnya didanai melalui crowdfunding. Selain di dunia film, Amir juga dikenal sebagai pendiri Buku Fixi, penerbit independen yang sejak 2011 telah menerbitkan lebih dari 300 judul buku dengan fokus pada genre urban pulp fiction. Amir menyimpan kenangan istimewa saat menghadiri JAFF pertama pada tahun 2006, ketika, menurutnya, “sebagian dari kalian mungkin bahkan belum lahir.”
Antoinette Jadaone
Juri JAFF
Antoinette Jadaone adalah salah satu tokoh terkemuka dalam sinema kontemporer Filipina. Film terbarunya, Sunshine, meraih Crystal Bear di Berlinale Generation 2025. Karya-karyanya dikenal karena kedalaman emosional dan resonansi budayanya yang kuat, menjadikan Jadaone sosok penting dalam perfilman Asia Tenggara. Film-film garapannya tidak hanya meraih kesuksesan box office, tetapi juga mendapat pujian kritis di berbagai festival internasional. Selain berkiprah sebagai sutradara, Jadaone juga mendirikan Project 8 Projects, sebuah rumah produksi independen yang berkomitmen mendukung sutradara dan pencerita muda berbakat di Filipina.
Moderator:
Budi Irawanto
Presiden JAFF

