WHAT’S ON DAY 5: Membuka Diskusi tentang Ruang Aman bagi Perempuan, Menyajikan Dua Genre Berbeda dari Hong Kong, dan Menyorot Berbagai Karya dari Sulawesi
Memasuki hari kelima, JAFF20 kembali menghadirkan rangkaian program yang tidak hanya merayakan keberagaman sinema Asia, tetapi juga membuka ruang dialog penting mengenai kesetaraan, representasi, dan keberlanjutan ekosistem film. Hari ini, festival menyajikan kombinasi perbincangan yang memberdayakan, pemutaran film internasional yang kuat secara naratif, serta panggung khusus bagi komunitas film dari Sulawesi.
FOCUS GROUP DISCUSSION: LET’S TALK ABOUT IT “WOMEN, FILM AND SAFE SPACES” (WOMEN ONLY)
Rabu, 3 Desember 2025 | Edelweiss Room ARTOTEL Suites Bianti | 13.00-15.00 WIB
Program Let’s Talk About It: “Women, Film, and Safe Spaces” menjadi salah satu agenda penting yang diperuntukkan khusus bagi peserta perempuan. Dipandu oleh sutradara Kamila Andini dan aktor sekaligus aktivis Hannah Al Rashid, sesi ini mengangkat isu yang selama ini menjadi tantangan besar dalam industri film, yaitu diskriminasi, stereotip, bias gender, hingga perilaku seksis yang kerap dianggap lumrah di lokasi syuting. Melalui diskusi yang intim dan suportif, JAFF menegaskan komitmennya sebagai festival yang inklusif, dengan rekam jejak yang panjang dalam menghadirkan program edukatif, memutar karya sineas perempuan, serta menyediakan ruang aman bagi penonton dan penyelenggara.
DUA FILM HONG KONG BERBEDA GENRE: SONS OF THE NEON NIGHT & SOMEONE LIKE ME
Pada program screening, sinema Hong Kong hari ini diwakili oleh pemutaran dua film panjang berbeda genre yang memperlihatkan dinamika sinema kontemporer mereka. Sons of the Neon Night (2025), garapan sutradara Juno Mak, membawa penonton masuk ke Hong Kong yang sureal dan diselimuti salju. Sebuah lanskap penuh kekacauan, konflik keluarga, dan konspirasi kriminal. Dengan latar dunia obat-obatan ilegal dan intrik yang menjadikan “keluarga” sebagai medan perang utama, film ini telah berkeliling ke berbagai festival internasional seperti, Cannes Film Festival, Stiges Film Festival, Zurich Film Festival, Hawaii International Film Festival, Tokyo International Film Festival, dan London East Asia Film Festival. Pemutaran diadakan hari ini di Empire XXI Studio 3, pukul 21.45 WIB.
Sementara itu, Someone Like Me (2025) dari sutradara Tam Wai Ching menawarkan pendekatan yang lebih lembut namun tidak kalah menggugah. Film ini mengikuti perjalanan seorang perempuan muda penyandang cerebral palsy yang menemukan kemandirian dan penerimaan diri melalui organisasi yang mendampingi penyandang disabilitas dalam memahami seksualitas mereka. Karya yang personal ini diputar hari ini di Empire XXI Studio 4, pukul 19.00 WIB.
JUDHEG MEMOTRET IBU MUDA YANG BERTAHAN DI TENGAH LINGKARAN KEKERASAN
Rabu, 3 Desember 2025 | Empire XXI Studio 5 | 15.15 WIB
Kamis, 4 Desember 2025 | Empire XXI Studio 4 | 21.30 WIB
Judheg (2025), salah satu film dalam program Indonesian Screen Awards, menyajikan potret menyentuh tentang Warti, seorang ibu remaja yang terjebak di tengah tekanan ekonomi dan kekerasan rumah tangga. Sambil merangkai bulu mata palsu untuk bertahan hidup, ia berjuang mengatasi stres, gizi buruk, dan suami yang larut dalam judi online. Disutradarai oleh Misya Latief, yang telah berkarya sejak SMP dan meraih berbagai penghargaan atas film-film pendeknya. Judheg mempertegas suara khasnya dalam mengangkat isu perempuan dan dinamika keluarga dengan kepekaan yang tajam.
LAYAR KOMUNITAS: FOCUS ON CELEBES ISLAND
Wednesday, 3 December 2025 | Sender Coffee Demangan |19.00-22.00
Sebagai bagian dari komitmen JAFF untuk mendukung ekosistem film akar rumput, program Layar Komunitas: Focus on Celebes Island kembali memperlihatkan kekayaan perspektif dari para pembuat film komunitas. Sejak 2023, program ini menjadi jendela penting bagi suara-suara dari berbagai kepulauan Nusantara. Tahun ini, giliran para filmmaker dari Sulawesi menampilkan karya audiovisual yang memotret budaya, isu sosial, dan dinamika masyarakat mereka secara intim dan sinematik. Melalui program ini, JAFF memperkuat posisinya sebagai festival yang tidak hanya merayakan pencapaian industri film arus utama, tetapi juga suara-suara lokal yang membentuk wajah sinema Indonesia hari ini.
Informasi dan jadwal lengkap program JAFF20 bisa ditemukan di jaff-filmfest.org dan media sosial @jaffjogja.




