Skip links

WHAT’S ON DAY 4: Dari Film-Film Pemenang Penghargaan, Sinema Saudi Arabia, Transformasi Sinema Indonesia, Hingga Perayaan 20 Tahun Reza Rahadian di Tahun ke-20 JAFF

Memasuki hari ke-4, rangkaian program JAFF 20 semakin memperlihatkan kekayaan perspektif dan dinamika ekosistem sinema di Asia maupun Indonesia. Hari ini menghadirkan perpaduan antara pemutaran film internasional yang kuat secara artistik, diskusi mendalam tentang perubahan sinema Indonesia, serta perayaan dua dekade perjalanan salah satu aktor yang kini juga menjadi sutradara, Reza Rahadian.

HAIR, PAPER, WATER… KARYA PUITIS TENTANG INGATAN DAN WARISAN

Selasa, 2 Desember 2025 | Empire XXI Studio 2 | 12.30 WIB

Jumat, 5 Desember 2025 | Empire XXI Studio 2 | 20.30 WIB

Disutradarai Nicolas Graux dan Trương Minh Quý, film ini menangkap kehidupan Cao Thi Hau, perempuan suku Ruc yang lahir di gua lebih dari enam dekade lalu. Dengan pendekatan observasional yang puitis, film dokumentar panjang Hair, Paper, Water… menyoroti keseharian, mimpi-mimpinya, dan bagaimana bahasa serta warisan budaya diwariskan kepada generasi berikutnya. Setelah world premiere di Locarno dan meraih sejumlah penghargaan, film yang masuk dalam program Main Competition JAFF20 ini akan menjadi salah satu karya non-fiksi paling lembut dan mendalam tahun ini.

FILM DOKUMENTER KEEP ROLLING, POTRET INTIM MAESTRO HONG KONG

Selasa, 2 Desember 2025 | Empire XXI Studio Premiere | 15.45 WIB

 

In Keep Rolling, production designer Man Lim Chung captures a warm, candid portrait of Ann Hui, one of the most prominent and highly respected figures in Asian cinema. The film follows her from the red carpet to muddy village paths, mapping a life that spans China, Macau, and Hong Kong, alongside her lifelong devotion to stories about ordinary people. The result is a gentle, reflective tribute to a filmmaker whose dedication to cinema remains unwavering.

WHITE SNOW, SEBUAH PERJALANAN ZIARAH MELAWAN SUNYI

Selasa, 2 Desember 2025 | Empire XXI Studio 4 | 18.15 WIB

Film drama White Snow dari sutradara Praveen Morchhale ini berkisah tentang perjalanan fisik dan batin seorang ibu yang membawa televisi tuanya melintasi puncak Himalaya untuk memutar film sang anak yang merupakan karya yang dilarang negara dan kelompok fanatik. Dengan gaya puitis khas Morchhale, film ini memadukan lanskap Kashmir yang megah dengan pergulatan tentang kebebasan, keberanian, dan cinta seorang ibu yang tak mengenal batas.

UNIDENTIFIED, FILM KARYA SUTRADARA PEREMPUAN PERTAMA SAUDI ARABIA

Selasa, 2 Desember 2025 | Empire XXI Studio 3 | 12.15 WIB

 

Kehadiran Unidentified menjadi salah satu sorotan utama JAFF hari ke-4. Disutradarai oleh Haifaa Al-Mansour, pelopor sinema Saudi dan sutradara perempuan pertama di negara tersebut, film ini menampilkan keberanian artistik dan ketajaman sosial yang menjadi ciri khasnya. Mengikuti kisah seorang ibu yang berduka setelah kehilangan putrinya, Unidentified membawa penonton menyusuri investigasi personal sang ibu ketika polisi berhenti mengungkap kematian seorang remaja perempuan di gurun. 

 

PUBLIC LECTURE: MENULIS PERUBAHAN: ‘SINEMA INDONESIA DI TENGAH TRANSFORMASI”

Selasa, 2 Desember 2025 | Edelweiss Room, ARTOTEL Suites Bianti | 10.00-12.00 WIB

Diskusi ini mengajak publik untuk menelusuri perjalanan panjang sinema Indonesia paska-Reformasi, sebuah fase penuh perubahan yang menggeser kultur produksi, distribusi, hingga representasi di layar. Menghadirkan Dag S. Yngvesson (film researcher), Thomas Barker (Film Researcher), Budi Irawanto (President of JAFF/film researcher), dan Debby Dwi Elsha (Lecturer). Dalam Going Mainstream: Indonesian Cinema after the New Order, Thomas Barker menguraikan bagaimana sinema Indonesia memasuki arus utama budaya populer dan ekonomi kreatif nasional, namun sekaligus berhadapan dengan dinamika pasar dan kekuatan modal. Sementara itu, Dag S. Yngvesson melalui Archipelagic Cinemas: Screening Southeast Asian Modernity melihat sinema sebagai ruang lintas-negara yang merefleksikan identitas kawasan Asia Tenggara. Melalui perspektif “archipelagic modernity”, ia menempatkan Indonesia dalam jejaring sejarah dan budaya maritim yang membentuk pengalaman visual kita saat ini. Talks ini menghadirkan ruang dialog penting bagi para pelaku film, akademisi, dan masyarakat untuk memahami bagaimana perubahan baik struktural maupun naratif yang mendorong arah baru sinema Indonesia.

 

BOOKTALKS: “MEREKA YANG PERTAMA”
REZA RAHADIAN: 20 YEARS REFLECTION
 

Selasa, 2 Desember 2025 | Empire XXI Main Stage | 19.00-20.30 WIB

Merayakan 20 tahun perjalanan karirnya, Reza Rahadian menulis buku berjudul Mereka yang Pertama, sebuah buku reflektif yang menelusuri jejak awal hidupnya, orang-orang yang membentuk jalan karirnya, serta nilai-nilai yang membangun dirinya sebagai seorang aktor dan seniman. Dalam sesi Book Talks & Meet and Greet ini, Reza membuka ruang dialog hangat dan personal bersama publik. Membagikan kisah, pembelajaran, dan perjalanan kreatifnya. Sesi ini sekaligus memberikan perspektif penting mengenai peran pengalaman pertama dalam membentuk filmmaker muda, membuka ruang inspirasi bagi generasi baru pencipta cerita.

Masih banyak lagi program screening dan non screening pilihan di hari keempat JAFF20. Informasi lengkap program dan penjualan tiket JAFF20 dapat diakses di jaff-filmfest.org dan @jaffjogja

Leave a comment