Let’s Talk About It “Women, Film and Safe Spaces” (Women Only)
Perempuan dalam industri film sering menghadapi tantangan berlapis mulai dari diskriminasi di ruang kerja, stereotip representasi di layar, hingga candaan atau perilaku seksis di lokasi syuting yang kerap dianggap “biasa”. Ruang kerja di dunia film, yang masih banyak didominasi oleh laki-laki, sering kali belum menjadi tempat yang sepenuhnya aman bagi perempuan untuk berekspresi, berkarya, dan berkarier.
JAFF sebagai sebuah festival yang inklusif juga telah berkomitmen dan berkontribusi aktif dalam gerakan ini melalui beberapa program diskusi yang telah digelar pada tahun-tahun sebelumnya, penayangan film-film sutradara perempuan yang meningkat setiap tahunnya serta fasilitasi ruang aman bagi penonton dan penyelenggara pada saat festival berlangsung.
Jadwal
Jadwal
Lokasi: Edelweiss Room ARTOTEL Suites Bianti – Yogyakarta
Tanggal: Wednesday, 3 December 2025
Waktu: 13:00 – 15:00
Biaya Pendaftaran: Gratis
Pembicara:
Pembicara:
Kamila Andini
Sutradara
Kamila Andini lahir pada tahun 1986 dan menyelesaikan studi di bidang Sosiologi serta Seni Media di Deakin University, Melbourne. Film panjang pertamanya, The Mirror Never Lies, diputar di lebih dari 40 festival film internasional, termasuk Berlinale, dan meraih penghargaan Best Youth & Children's Film di Asia Pacific Screen Awards.
Film panjang keduanya, The Seen and Unseen, tayang perdana di Toronto International Film Festival 2018 dan memperoleh sejumlah penghargaan, di antaranya Best Youth Feature Film di Asia Pacific Screen Awards 2018, Grand Jury Prize di Tokyo Filmex 2018, dan Grand Prix International Jury Prize di Berlinale Generation Kplus 2018.
Kamila terus memperkuat posisinya dalam perfilman melalui Yuni (2021), yang memenangkan Platform Prize di Toronto International Film Festival 2021. Pada 2022, Before, Now & Then tayang perdana di Berlinale dan meraih Silver Bear Award untuk kategori Best Supporting Actress.
Proyek terbarunya adalah serial Netflix Original Cigarette Girl, yang dirilis dengan sukses.
Hannah Al Rashid
Aktris
Hannah Al Rashid adalah aktris Inggris-Prancis-Indonesia yang berdomisili di antara Indonesia dan Inggris. Kariernya mencakup dunia televisi dan film, dengan karya-karya menonjol dalam proyek multi-genre seperti film aksi Netflix The Night Comes For Us, remake dari film horor klasik Indonesia The Queen of Black Magic, serta perannya dalam Aruna and her Palette, yang membuatnya dinominasikan untuk Penghargaan Citra sebagai Aktris Pendukung Terbaik.
Selain pekerjaannya di depan kamera, Hannah adalah salah satu pendiri Kawan Puan, sebuah gerakan solidaritas yang berupaya memberdayakan perempuan dan juga membantu mendanai LSM di seluruh Indonesia untuk membantu korban kekerasan. Bersama rekan-rekan perempuannya, ia juga merupakan pendukung setia dalam menciptakan ruang aman di industri film Indonesia.

