Skip links

From Theme to Visual: Translating the Spirit of Asian Cinema into Artistic Forms

JAFF secara konsisten melibatkan artist lintas disiplin mulai dari perupa, desainer, fotografer, hingga seniman media baru untuk menginterpretasikan tema tahunan ke dalam karya seni (artwork) yang kemudian digunakan sebagai wajah visual festival. Pada penyelenggaran pertama, JAFF menggandeng Marzuki Mohammad atau yang lebih dikenal sebagai Kill the DJ, seniman asal Yogyakarta yang mendesain logo JAFF yang masih digunakan hingga tahun ini. Pada tahun 2020 ia kembali berkolaborasi dengan membuat artwork dengan tema “Kinetic”. Tahun ini JAFF menggandeng Wulang Sunu dan Muklay, visual artist yang menjadi kolaborator dalam pembuatan artwork yang merepresentasikan tema yakni Transfiguration. Kolaborasi ini memperlihatkan bagaimana gagasan sinema dapat bertransformasi menjadi bentuk visual yang khas, reflektif terhadap kondisi Asia, dan tetap membawa karakter artistik masing-masing kreator. Melalui diskusi ini, JAFF ingin mengajak publik, seniman, dan pelaku festival untuk menelusuri hubungan antara tema, interpretasi, dan gaya personal seniman, sekaligus mendiskusikan bagaimana kolaborasi ini berkontribusi terhadap pembentukan identitas visual dan kultural festival film di Asia.
Jadwal
Jadwal

Lokasi: Stage Empire XXI

Tanggal: Kamis, 4 Desember 2025

Waktu: 16:00 -17:30

Biaya Pendaftaran: Gratis

 

Pembicara:

Pembicara:

Wulang Sunu

Wulang Sunu

Visual Artist

Wulang Sunu (lahir 1992, Yogyakarta) adalah seniman visual lulusan Desain Grafis ISI Yogyakarta (2016). Ia bekerja lintas media (gambar, lukisan, animasi, hingga instalasi) dengan tema yang kerap menyinggung pengalaman manusia, sejarah, dan mitologi, dibalut keseimbangan antara kegembiraan, kesedihan, dan humor.
Selain aktif di Papermoon Puppet Theatre (2011-2016), Wulang juga tergabung dalam Studio Batu, kolektif interdisipliner yang menggabungkan beragam displin seni dalam berkarya. Karyanya telah dipamerkan di berbagai negara, termasuk Australia, Belanda, Malaysia, dan Singapura.

Marzuki Mohamad a.k.a Kill The DJ

Marzuki Mohamad a.k.a Kill The DJ

Visual Artist

Marzuki Mohamad a.k.a Kill The DJ adalah seorang visual designer yang juga dikenal sebagai Produser musik dan rapper. Ia mendirikan Jogja Hip Hop Foundation (JHF) pada tahun 2003 dengan album pertama Poetry Battle, perpaduan musik hiphop dengan lirik bahasa Jawa. Selain aktif bermusik, ia juga memberdayakan masyarakat di sekitarnya untuk menjadi petani agrikultur.

Kolaborasi Kill The DJ dengan JAFF sebagai visual artist sudah terjalin sejak penyelenggaraaan JAFF pertama, tahun 2006. Karya visualnya “I See The Light Is Fading Out” menjadi official artwork JAFF #1 dan juga kreator logo JAFF. Dan di tahun ini, Kill The DJ kembali membuat karya “I See The Light Is Fading Out #2” sebagai official artwork JAFF #15.

Moderator:

Ignatia Nilu

Ignatia Nilu

Art Curator

Ignatia Nilu adalah seorang penulis dan kurator seni independen yang dalam satu dekade ini juga terlibat sebagai kurator di ARTJOG, sebuah festival seni rupa kontemporer tahunan di Yogyakarta. Turut terlibat dalam beberapa festival dan proyek seni yang melibatkan kelindan seni kontemporer dan media baru, salah satunya Festival Komunitas dan Seni Media (FKSM). Baginya, teknologi bukan semata perkara kecanggihan masa depan, melainkan juga mencakup teknologi klasik dan pengetahuan lampau yang menginovasi cara hidup hari ini. Praktik kuratorialnya menjelajahi hubungan antara seni, budaya komunitas dan masyarakat serta ketertarikannya dengan dimensi sejarah yang menyentuh aspek performatif dan arsip hidup di hari ini.

Siap… Siap… WAR TIKET!

Penjualan tiket publik JAFF20 akan dimulai pada 22 November 2025 pukul 14.00, eksklusif melalui TIX.ID.

Amankan kursimu dan rayakan 20 tahun JAFF!