Skip links

The Art of Storytelling: Linking Film and Literature

Kelas ini berfokus pada hubungan antara teknik film dan sastra, dengan mengeksplorasi bagaimana kita dapat mendalami seni bercerita dengan mendalami spesifikasi media yang ada dalam film dan sastra. kita akan mempelajari bagaimana sineas film dapat meningkatkan kemampuan mereka dengan menggabungkan elemen sastra seperti struktur naratif, karakterisasi, perangkat sastra, intertekstualitas, dan analisis? Bagaimana penulis dapat menggunakan penyuntingan film untuk menceritakan kisah yang lebih menarik melalui suara, gambar, dan tubuh? Selain itu, bagaimana mereka dapat menyusun tulisan mereka dengan lebih baik? Refleksi pribadi saya sebagai penulis dan akademisi yang berpendidikan dalam studi sastra dan film adalah dasar dari diskusi ini.
 
Jadwal

Tempat : ARTOTEL Meeting Room Lotus 3 – ARTOTEL Suites Bianti

Jadwal : Selasa, 03 Desember 2024

Waktu: 10:00 – 12:00 (WIB)

HTM: FREE

 

PEMBICARA:

Intan Paramaditha

Intan Paramaditha

Intan Paramaditha adalah seorang penulis dan akademisi asal Indonesia yang tinggal di Sydney. Ia menerima gelar Ph.D dari New York University dan sekarang menjadi Dosen Senior di bidang Studi Media dan Film di Macquarie University. Karya-karya fiksi, akademis, dan aktivisnya berfokus pada feminisme dekolonial dan politik perjalanan dan mobilitas. Ia adalah penulis Apple and Knife dan The Wandering (Harvill Secker/Penguin Random House UK, diterjemahkan oleh Stephen J. Epstein). Karya-karya fiksinya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Polandia, Turki, Jerman, dan Thailand. Buku terbaru Paramaditha adalah novel Malam Seribu Jahanam (GPU 2023) dan buku ilmiah The Routledge Companion to Asian Cinemas (Routledge 2024). Ia adalah salah satu pendiri kolektif feminis Sekolah Pemikiran Perempuan.

Gina S Noer

Gina S Noer

Gina S. Noer adalah sineas Indonesia yang serba bisa dengan rekam jejak kesuksesan yang telah terbukti dalam penulisan skenario, penyutradaraan, dan produksi. Sebagai Co-Founder dan Head of Content di Wahana Kreator, ia telah berperan penting dalam membentuk lanskap perfilman Indonesia. Kontribusi Gina S. Noer dalam film-film yang mendapat banyak pujian seperti “Habibie & Ainun”, “Posesif”, “Keluarga Cemara”, “Ali & Ratu Ratu”, dan “Saiyo & Sakato” telah mengukuhkan reputasinya sebagai tokoh terkemuka di industri ini.

Selain menulis dan memproduksi, Gina S. Noer juga telah menyutradarai empat film layar lebar, yang menunjukkan bakatnya dalam bercerita dan berekspresi secara visual. Film-filmnya, termasuk “Dua Garis Biru”, “Cinta Pertama, Kedua & Ketiga”, “Like & Share”, dan “Dua Hati Biru”, telah mendapatkan pujian dan berbagai penghargaan. Khususnya, “Like & Share” memenangkan Grand Prix di Osaka Asian Film Festival 2023.

Moderator:

Yulius P.J

Yulius P.J

Memiliki passion pada dunia perfilman sejak di bangku SMP dan mulai menekuni film ketika mendapat kesempatan menjadi finalis LA Indiemovie 2008. Dalam kesehariannya, selain menggeluti dunia perfilman juga menjalankan kehidupannya sebagai praktisi di bidang periklanan dan multimedia. Kesadaran akan pentingnya berbagi pengetahuan sebagai kunci perkembangan dunia yang ia cintai, mendorongnya untuk berdedikasi pula sebagai pengajar di beberapa sekolah tinggi serta sebagai penginisiasi beberapa workshop film, salah satunya adalah workshop LABSINEMA I Festival Kesenian Yogyakarta 2016. Selain itu pria yang menempuh pendidikannya di kampus broadcasting ini juga pernah menjadi dosen di almamaternya sendiri yakni STMM MMTC Yogyakarta pada tahun 2012 – 2014 dan kini juga aktif sebagai dosen luar biasa/ tamu di Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Yogyakarta dan mendirikan komunitas riset dan arsip film bernama Cinemartani bersama teman-teman satu ideologisnya. Selain aktif di berbagai kegiatan berkaitan dengan sinema/ film, juga pernah terlibat di berbagai event seni seperti Festival Kesenian Yogyakarta, Nandur Srawung, dan lainnya.