Public Presentation VII: LSF
“Implementasi Budaya Sensor Mandiri dalam Komunitas Film”
Program yang dirancang untuk membahas pentingnya penerapan budaya sensor mandiri di lingkungan komunitas perfilman. Seiring dengan pesatnya perkembangan industri film di Indonesia, hadirnya berbagai platform digital dan layanan streaming memudahkan masyarakat mengakses konten secara bebas. Hal ini menjadi tantangan bagi semua pihak, termasuk komunitas film, untuk memastikan agar tayangan yang disebarluaskan tetap sesuai dengan norma sosial dan hukum yang berlaku.
Budaya sensor mandiri adalah konsep di mana pembuat film, pelaku industri, dan masyarakat berperan aktif dalam menyeleksi serta menyaring konten secara mandiri, tanpa harus bergantung pada proses sensor formal. Dengan mengedukasi para pelaku film dan komunitas terkait, LSF bertujuan mendorong peningkatan kesadaran dalam menyajikan konten yang bermanfaat, aman, dan sesuai dengan nilai-nilai masyarakat.
Program ini juga berupaya membuka ruang diskusi antara LSF dan komunitas film untuk memahami lebih dalam mengenai batasan serta regulasi yang berlaku.
Schedule
Lokasi : LPP Convention Hall
Tanggal : Rabu, 4 Desember 2024
Waktu: 09:00 – 10:30 (WIB)
Speaker:
Lembaga Sensor Film (LSF)
Lembaga Sensor Film (LSF) adalah sebuah lembaga nonstruktural yang bertugas menetapkan status edar film bioskop, film televisi, sinetron, acara televisi, dan iklan di Indonesia. Sebuah film atau acara televisi hanya dapat diedarkan jika dinyatakan "lulus sensor" oleh LSF. LSF juga mempunyai hak yang sama terhadap reklame-reklame film, misalnya poster film. Selain tanda lulus sensor, lembaga sensor film juga menetapkan penggolongan usia penonton bagi film yang bersangkutan.
Gustav Aulia, S.I., M.I.Kom.
Gustav Aulia, S.I., M.I.Kom. adalah pakar komunikasi dengan latar belakang pendidikan pascasarjana dari Institut Komunikasi dan
Bisnis London School of Public Relations Jakarta. Ia memulai karier sebagai News Anchor, Producer, dan Reporter di RCTI (2003–2013),
kemudian menjadi Sportcaster di berbagai program olahraga hingga 2015. Selain berkarya di media, Gustav aktif sebagai pengajar di
LSPR sejak 2008 dan menjadi bagian dari Tim Penyusun Standar Kompetensi Lulusan untuk Public Speaking di Kemendikbud pada 2021.
Ia juga mendirikan Gustav Aulia Private Presenting Course, Strategic Communications Consulting, serta PR & Media Consultant sejak
2013. Pada Agustus 2024, Gustav dilantik sebagai anggota Lembaga Sensor Film RI periode 2024–2028 dan menjabat sebagai Ketua
Subkomisi Apresiasi dan Promosi.
Tri Widyastuti Setyaningsih, M.Sn.,
Tri Widyastuti Setyaningsih, M.Sn., atau Wiwid Setya, adalah profesional dengan lebih dari 20 tahun pengalaman di industri perfilman
sebagai Line Producer, Associate Producer, dan Producer, menangani berbagai film layar lebar seperti *Kartini*, *Habibie & Ainun*, hingga
*Opera Jawa*. Berpendidikan di Manajemen Produksi Film dan TV dari FFTV-IKJ serta Seni Urban dan Industri Budaya di Pascasarjana IKJ,
Wiwid juga pernah magang di Sidney Film Festival dan belajar di AFTRS berkat beasiswa The Ford Foundation. Selain memproduksi film,
ia mengelola festival seperti JiFFest dan British Film Festival, serta aktif mengajar di FFTV-IKJ sejak 2015. Pada 2020, ia dilantik sebagai
anggota Lembaga Sensor Film (LSF-RI) dan kini menjabat sebagai Ketua Komisi I untuk periode 2024–2028.