Netflix REEL LIFE Creators Sharing ”The Shadow Strays”
Dalami proses pembuatan film original terbaru Netflix Indonesia, The Shadow Strays. Bergabunglah dengan sutradara Timo Tjahjanto dan tim di balik film ini dan dengarkan cerita seru mereka dalam mewujudkan film penuh aksi ini.
Jadwal
Lokasi : XXI Studio 2
Tanggal : Sunday, December 1, 2024
Waktu: 16:00 – 18:00 (WIB)
HTM: FREE
SPEAKER:
PEMBICARA:
Timo Tjahjanto
Sutradara
Timo Tjahjanto adalah sutradara, produser, dan penulis skenario film asal Indonesia yang dikenal melalui karya-karyanya di genre horor dan laga. Ia telah menyutradarai film-film terkenal seperti The Night Comes for Us dan Sebelum Iblis Menjemput, serta film horor thriller V/H/S/2 dan V/H/S/94. Tjahjanto juga merupakan bagian dari duo sutradara Mo Brothers bersama Kimo Stamboel. Bersama-sama, mereka menulis dan menyutradarai film seperti Macabre, Killers, dan Headshot.
Timo menempuh pendidikan di School of Visual Arts di Australia dan memulai kariernya di industri film sebagai seniman storyboard dan fotografer lepas. Pada Desember 2022, Netflix merilis karyanya yang terbaru, The Big 4, sebuah film asli Indonesia yang mendapat ulasan positif serta masuk dalam daftar Top 10 Netflix secara global di 53 negara.
Timo juga menyutradarai Nobody 2, sekuel film aksi tahun 2021 yang dirilis oleh Universal. Film ini dibintangi oleh Bob Odenkirk dan Sharon Stone dan diproduksi oleh 87North.
Daiwanne P Ralie
Co Producer
Daiwanne P. Ralie memulai karier profesionalnya di industri perfilman Indonesia pada tahun 2006 setelah lulus dari Emerson College dan meraih gelar magister di bidang film. Berfokus pada genre laga, ia terlibat dalam memproduksi berbagai proyek kompleks dan berkolaborasi dengan sutradara visioner serta perusahaan produksi ternama. Filmografinya mencakup beberapa film laga paling terkenal di Indonesia, seperti The Shadow Strays (2024), The Big 4 (2022), Sebelum Iblis Menjemput (2018), Headshot (2016), The Raid 2 (2014), dan Merantau (2009).
Batara Goempar
Sinematografer
Marcelinus Batara Goempar Siagian atau Batara Goempar adalah sinematografer asal Indonesia. Ia memenangkan Piala Citra untuk Pengarah Sinematografi Terbaik pada Festival Film Indonesia 2022 untuk karya dalam film Before, Now & Then. Batara memulai kariernya sebagai penata kamera sejak tahun 2005 dan lulus dari Institut Kesenian Jakarta tahun 2009. Beberapa film yang mengantarnya ke berbagai penghargaan di industri antara lain, Posesif, Sebelum Iblis Menjemput, Ali & Ratu Ratu Queens, Before, Now & Then, Kadet 1947, dan The Big 4. Proyek terakhirnya yang baru dirilis adalah sebuah film laga yang disutradarai oleh Timo Tjahjanto dan tayang secara global di platform streaming Netflix, berjudul The Shadow Strays.
Dinda Amanda
Editor
Dinda Amanda adalah editor film, produser dan komposer musik asal Indonesia. Ia memenangkan Piala Citra untuk Penyunting Gambar Terbaik pada Festival Film Indonesia 2011 untuk karya dalam film Catatan (Harian) Si Boy dan pada tahun 2020 untuk film Perempuan Tanah Jahanam. Dinda memulai kariernya sebagai Editor di tahun 2008 dan lulus dari FFTV-IKJ jurusan Editing tahun 2005.
Beberapa film yang mengantarnya ke berbagai penghargaan di industri antara lain, Catatan (Harian) Si Boy, Sekala Niskala, Perempuan Tanah Jahanam, Pengabdi Setan 2: Communion, dan The Big 4. Proyek terakhirnya yang baru dirilis adalah sebuah film laga yang disutradarai oleh Timo Tjahjanto dan tayang
secara global di platform streaming Netflix, berjudul The Shadow Strays.
Moderator:
Alexander Matius
Direktur Program JAFF
Kurator film yang berdomisili di Jakarta. Saat ini, ia menjadi Program Director untuk Jogja-NETPAC Asian Film Festival dan mengurusi konten di Visinema, sekaligus menjalankan bisnis perkakas rumah tangganya. Matius juga pernah menjabat sebagai Manajer (2014-2016) di kineforum, ruang pemutaran film alternatif pertama di Jakarta, Kinosaurus, sebuah mikrosinema, dan FLIX Cinema, salah satu bioskop jaringan, selain terlibat di berbagai program pemutaran film di berbagai acara. Sejak 2018, ia belajar lebih banyak mengenai kuratorial film dan manajemen ekshibisi melalui sejumlah lokakarya, seperti Film Programming Workshop di Jepang & Filipina, Art-House Cinema Workshop di Venezia, dan Berlinale Talents.