Diskusi Buku Festival
Perkembangan festival film di kawasan Asia dan dunia internasional mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Festival-festival film ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi karya sinematik, tetapi juga mempengaruhi berbagai aspek dalam industri perfilman, termasuk distribusi, pemasaran, dan tren produksi. Seiring dengan meningkatnya minat dan partisipasi, baik dari sineas lokal maupun internasional, penting untuk membahas bagaimana perkembangan festival film ini memberikan dampak terhadap industri perfilman, baik di tingkat Asia maupun global.
Diskusi ini akan membahas buku “Mengelola Festival Film” yang ditulis oleh Ifa Isfansyah dan “Berfestival Film di Indonesia” karya Lulu Ratna.
Jadwal
Lokasi : LPP Enthusiastic – LPP Yogyakarta
Tanggal : Jumat. 6 Desember 2024
Waktu: 10:00 – 12:00 (WIB)
HTM: Gratis
PEMBICARA:
Ifa Isfansyah
Ifa ISFANSYAH lulus dari Jurusan Televisi di Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Ia memulai kariernya di sinema sebagai Produser dan Sutradara beberapa film pendek, termasuk HARAP TENANG, ADA UJIAN! (2006) dan SETENGAH SENDOK TEH (2008). Pada tahun 2001, ia mendirikan perusahaannya Fourcolours Films bersama pembuat film lokal lainnya untuk memproduksi dan mendukung pembuat film Indonesia. Ia terpilih oleh Asian Film Academy BUSAN pada tahun 2006 dan mendapatkan beasiswa untuk menghadiri Im Kwon Taek College of Film & Performing Arts, KOREA. Kemudian kembali ke Indonesia, ia menyutradarai film fitur pertamanya, GARUDA DI DADAKU (2009), yang mencapai kesuksesan komersial yang besar. Film keduanya, SANG PENARI (2011) dianugerahi Sutradara Terbaik dan Film Terbaik di Festival Film Indonesia. Sejak menjadi produser, ia telah memproduksi SITI (2015), TURAH (2018), THE SEEN AND UNSEEN (2017), KUCUMBU TUBUH INDAHKU (2018), YUNI (2021) dan Before, Now & Then (2022). ISFANSYAH juga merupakan salah satu pendiri JOGJA-NETPAC Asian Film Festival yang dimulai pada tahun 2006 dan pendiri JOGJA FILM ACADEMY, yang didirikan pada tahun 2014.
Lulu Ratna
Lulu Ratna lahir dan tinggal di Jakarta. Ia telah bekerja di beberapa festival film sejak 1999, sebagai organiser, pemrogram film, komite seleksi dan juri, selain diundang sebagai narasumber dan pengamat. Ia turut mendirikan 3 organisasi: Organisasi Boemboe (https://boemboe.org), Koordinasi Festival Film di Indonesia (https://coffie.id) and Forum Programmer Film Indonesia. Kini ia mengajar di Prodi Film Universitas Multimedia Nusantara dan merupakan salah satu anggota Organizing Committee UCIFEST -UMN Animation & Film Festival. Ia adalah salah satu Program Advisor International Documentary Film Festival Amsterdam (IDFA) dan baru saja merilis buku ”Berfestival Film di Indonesia” (2024).
Moderator:
Dyna Herlina
Dyna Herlina Suwarto, PhD is a Lecturer in Communication Science at Yogyakarta State University. She is an alumnus of the University of Nottingham, UK. Besides teaching on campus, she also facilitates various film activities such as academic script writing, policy research, workshop facilitator, jury, curator, and film archive consultant. She wrote several books including ‘Crisis and Paradox of Indonesian Film’ (2013), ‘Mapping Yogyakarta Filmmakers’ (2015), ‘Watching the Audience: Cinema Film Audiences in Three Cities’ (2019). Her scientific articles in the field of media studies are published in various reputable international and national journals. She is also the co-founder of Jogja Netpac Asian Film Festival (JAFF) and Indonesian Film Studies (KAFEIN). She can be contacted via email