LABIRIN
Visualized by Anggun Priambodo
LABIRIN
Ada pohon tumbuh diatas kertas
Kian tahun kian rimbun dan kini
Menjelma jadi hamparan taman impian
Daunnya gugur jadi terjangan kata-kata
Diatas kertas resmi, dalam aneka risalah
Memuat pasal demi pasal, ayat demi ayat
Pagar-pagar lamapun kian merapuh
Runtuh rata dilanda badai kata-kata
Pasal-pasal tak sakral
Ayat-ayatpun tak suci
Dalam remang kabut, labirin seakan abadi
Di seberang kabut cahaya seperti menanti
2008
Anggun Priambodo

Anggun Priambodo graduated from Jakarta Institute of Art, majoring in Interior Design. He is known as film director & visual artist. His video works are presented in many international exhibitions, such as: “OK. Video” – Jakarta International Video Festival; “No Soul for Sale” at Tate Museum (London); “Move on Asia” (Seoul); “Move on Asia Travelling Exhibition” (in Germany & New Zealand); “Moving Images from Indonesia” at Para/Site Art Space (Hongkong); Singapore Biennale; Biennale Jogja XIII Equator #3 “Hacking Conflict” (Indonesia); and “SUNSHOWER: Contemporary Art from Southeast Asia 1980s to Now” (Japan). In 2013 he finished his debut feature film, “Rocket Rain”.
Anggun Priambodo lulus dari Institut Kesenian Jakarta, jurusan Desain Interior. Ia dikenal sebagai sutradara film & seniman visual. Karya videonya disajikan dalam banyak pameran internasional, seperti: “OK. Video” – Jakarta International Video Festival; “No Soul for Sale” at Tate Museum (London); “Move on Asia” (Seoul); “Move on Asia Travelling Exhibition” (in Germany & New Zealand); “Moving Images from Indonesia” at Para/Site Art Space (Hongkong); Singapore Biennale; Biennale Jogja XIII Equator #3 “Hacking Conflict” (Indonesia); and “SUNSHOWER: Contemporary Art from Southeast Asia 1980s to Now” (Japan). Pada tahun 2013 ia menyelesaikan film panjang pertamanya, Rocket Rain.