DAN KEMBALI BERMIMPI
Sungguh sayang, kau bilang
Tak berani lagi bermimpi
Melihat pantai, menghitung bintang-bintang
Sambil berkejaran dengan ombak
Tak berani lagi
Kiraku kau terlalu lelah
Diayunkan ketakutan dan kebimbangan
Membaca gerak diatas peta benua
Bimbang pada cinta yang selalu berubah
Kita harus berani bermimpi
Hidup pun butuh harapan
Tujuan kita bukan suatu tempat
Tapi menikmati pesona perjalanan
Perpisahan menunggu di ujung jalan
Sebelum pertemuan buka rahasia
Selepas tikungan kau kan jadi berani
Dan kembali bermimpi
Perpisahan bikin kita bisa tahan
Dalam kisah mungkin jadi abadi
West Burlington,1980
Ada pohon tumbuh diatas kertas
Kian tahun kian rimbun dan kini
Menjelma jadi hamparan taman impian
Daunnya gugur jadi terjangan kata-kata
Diatas kertas resmi, dalam aneka risalah
Memuat pasal demi pasal, ayat demi ayat
Pagar-pagar lamapun kian merapuh
Runtuh rata dilanda badai kata-kata
Pasal-pasal tak sakral
Ayat-ayatpun tak suci
Dalam remang kabut, labirin seakan abadi
Di seberang kabut cahaya seperti menanti
2008
Jason Iskandar

Jason Iskandar was born in Jakarta, Indonesia, 1991. The director, who is also the founder of the Antelope Studio production house, began filming at the age of 17 years and has already directed 8 short films. His short film titled ‘Territorial Pissings’ won the best short film award Jogja-NETPAC Asian Film Festival. Some other his important works are: Seserahan, Langit Masih Gemuruh, Balik Jakarta, dan Elegi Melodi.
Jason Iskandar lahir di Jakarta, Indonesia, 1991. Sutradara yang juga pendiri rumah produksi Studio Antelope ini, mulai membuat film pada usia 17 tahun dan terhitung telah menyutradarai 8 film pendek. Film pendeknya berjudul ‘Territorial Pissings’ memenangkan penghargaan film pendek terbaik Jogja-NETPAC Asian Film Festival. Beberapa karya penting lainnya adalah: Seserahan, Langit Masih Gemuruh, Balik Jakarta, dan Elegi Melodi.