Home » Online
Tag:

Online

MLDSPOT Original Series: Stage Bus Jazz Tour 2022

85 minutes | 2022 | Indonesia | Narrative | Indonesian | No Subtitle | 13+

MLDSPOT-SBJT-MOVIE-POSTER_A4

Jadwal

XXI 2 | THU 1 DEC | 14:00

Sinopsis

Lintang, mahasiswa yang baru lulus kuliah di tahun 2022, mengikuti trend dimana ia mencoba peruntungannya menjadi content creator. Tanpa disangka, konten-konten dapat view dan like banyak dengan cepat. Lintang pun mulai mendapat lebih banyak followers. Namun, ada seorang content creator bernama @sat0 yang selalu mengkritik Lintang dan membeberkan bahwa Lintang hanyalah seorang plagiat. Lintang kecewa berat sehingga tidak punya semangat untuk meneruskan kontennya. Dalam suatu acara Ia bertemu Daru, seorang teman lama yang sedang punya project tour ke beberapa kota dengan Stage Bus Jazz Tour, Lintang memohon Daru membolehkannya ikut tour SBJT. Lintang memulai petualangannya bersama Stage Bus Jazz Tour dari mulai kota Sukabumi, Malang, Yogyakarta, Purwokerto, Tasikmalaya hingga Bandung. 

 

Ketika sampai di kota Malang, Lintang bertemu Mita, seorang gadis backpacker yang enerjik dan atraktif yang berulang kali rebutan materi konten dengannya. Lintang jadi makin kesal karena merasa mendapat saingan. 

 

Beragam konten reaksi muncul dari @sat0 yang menuduhnya seorang plagiat dengan meniru konten Mita. Hal yang justru membuat Mita dan Lintang jadi berteman dan Mita ikut berpetualang dengan SBJT.

 

Sampai di Yogyakarta, Lintang mampir ke Kakeknya yang tinggal di sana dan berprofesi sebagai Dalang, dari obrolan ringan ada masukan Kakek mengenai sebaiknya seperti content creator yang malah justru membuat Lintang galau dan gelisah. 

 

Tak disangka sebuah kolaborasi Kakek dengan penampilan musisi muda di SBJT membuat Lintang tergugah untuk membuat suatu karya yang menggabungkan seni tradisional dengan seni modern. 

 

Lintang dibantu oleh Mita berhasil mewujudkan suatu penampilan Wayang Orang kontemporer. Video penampilan ini juga cukup pendapat respon bagus di socmed, namun lagi-lagi komen @sat0 hadir dengan cukup mengganggu.

Sampai di kota ke-lima, karena satu kondisi Daru harus pergi meninggalkan perjalanan. Di waktu yang sama, Lintang mendapatkan panggilan dari lamaran kerja yang pernah ia kirim. Hati Lintang bergejolak antara harus kembali pulang atau terus menjalankan Tour. Dan, Lintang memutuskan untuk menyelesaikan Stage Bus Jazz Tour dibantu oleh Mita dan seluruh kru. Tanpa disangka, Lintang mendapat kejutan istimewa di akhir perjalanannya bersama Stage Bus Jazz Tour.

artwork 5
0 comment
0 FacebookTwitterPinterestLinkedinRedditWhatsappTelegramEmail
Panduan Mempersiapkan Perpisahan

Eminus Dolere

66 minutes | 2022 | Indonesia | Narrative | Indonesian | sub. English | 13+

PMP JAF POSTER-03

Jadwal

XXI 2 | TUE 29 NOV | 15:15

Sinopsis

Bara (25) ingin mendapat kepastian hubungan dengan Demi (25), tapi Demi tidak bisa memberi karena takut komitmen. Pasang-surut hubungan ini bertambah kompleks karena Demi datang dan pergi sesuka hati, sementara Bara terus memelihara ekspektasi. Sebagai seorang penulis, Bara merefleksikan sengkarut hubungannya menjadi buku berjudul Eminus Dolore. Pertemuan, kebersamaan hingga perpisahan dibingkai dalam fragmen-fragmen memori. Ini adalah kisah tentang seseorang yang berusaha mendapatkan gambaran utuh tentang masa lalunya dan berdamai, tentang seseorang yang berkali-kali jatuh dan berusaha bangkit dari semua trauma.

Sutradara

Adriyanto Dewo

 

Produksi

Relate Films

Profil Sutradara

Adriyanto Dewo

Adriyanto Dewo

Adriyanto Dewo membuat film pendek pertamanya pada tahun 2008. Sejak itu, ia telah membuat sejumlah film pendek, termasuk "Menunggu Warna" (2011) yang memenangkan penghargaan film pendek terbaik di Hanoi International Film Festival. Film panjang pertamanya, "Tabula Rasa" (2014) telah diputar di banyak festival film, termasuk Shanghai International Film Festival. Ia juga dinobatkan menjadi Sutradara Terbaik di Festival Film Indonesia 2014. Pada tahun 2016, ia menulis film panjang keduanya, "Mudik/Homecoming" (2019), yang tayang perdana di Macau International Film Festival 2019 di kategori Kompetisi Internasional dan memenangkan penghargaan kategori Skenario Terbaik di Piala Citra FFI 2020.

artwork 5
0 comment
0 FacebookTwitterPinterestLinkedinRedditWhatsappTelegramEmail
artwork 4

Messages from Program Director

Kata Pengantar dari Direktur Program

Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) edisi tahun lalu adalah babak baru festival. 

 

Diadakan pada masa-masa yang penuh kekhawatiran karena pandemi, JAFF kembali menjadi ruang temu secara fisik setelah sebelumnya mau tidak mau menyapa secara daring. Kerinduan berpadu antusiasme hadir. Banyak orang dengan disiplin protokol kesehatan yang tinggi silih berganti berdatangan. Pertemuan secara langsung yang harusnya menjadi ritual setiap tahun kembali terjadi. Lantas bagaimana mempertahankan atau bahkan menambah semarak festival yang sudah besar di tahun lalu untuk dibawa ke edisi ke-17 tahun 2022 ini? 

 

Usia 17 menjadi usia yang seringkali dianggap menjadi penanda penting di Indone ini, perayaan ulang tahun dikhususkan. Dalam pesta yang meriah menandakan seseorang telah berdiri di batas akhir perkembangan remaja untuk menuju ke sebuah kedewasaan. Mereka yang berusia 17 tahun adalah mereka yang mulai bertanggung jawab dengan semakin matang dalam berpikir dan mengambil keputusan. Bagi JAFF, edisi ke-17 lebih dari sekedar perayaan. Edisi ke-17 adalah edisi merefleksikan, memperkuat, menegaskan identitas JAFF sehingga JAFF menjadi festival yang penuh kehangatan dan kebertahanan dalam bertumbuhnya kreativitas dan keterbukaannya untuk siapapun yang mencintai film. 

 

Terdapat lonjakan drastis secara jumlah pendaftar dari tahun sebelumnya untuk edisi tahun ini yaitu naik lebih dari 700 persen ke angka 3000 lebih. Tim program kemudian menyeleksi film film ini hingga sampai di hari ini: hari festival dimana teman-teman dapat melihat hasilnya. Dalam beberapa rapat, kami selang-seling pemilihan film dengan beragam cerita masing masing. Maklum karena tim program terpisah jarak bahkan waktu lintas kota, lintas benua. Sejak awal, kami selalu buka dengan ide-ide untuk edisi terbaru. Kecairan dan keliaran yang sangat menyenangkan. 

 

Seperti edisi tahun lalu, kompetisi utama masih menggabungkan dua jenis penghargaan sekaligus: Hanoman dan NETPAC. Bukan kebetulan bahwa tahun lalu dimenangkan oleh film yang sama. Ada 13 film tahun ini yang berkompetisi dari 10 negara dengan 7 film merupakan karya film panjang perdana dari sutradara. Kompetisi film pendek dalam program Light of Asia (9 film dari 6 negara) dan Indonesia Screen Awards yang dikhususkan untuk film Indonesia hadir kembali. Tahun ini juga menandakan kembalinya penghargaan yang sebelumnya absen yaitu Geber Award, yang merupakan pilihan dari juri perwakilan komunitas dan Student Award. 

Dalam program Asian Perspectives, kami menghadirkan 24 film dari 10 negara. Kami juga menghadirkan dua program baru yaitu Panorama dan Emerging. Panorama adalah program 

dimana film-film yang berkeliling dalam sirkuit festival internasional ditayangkan di Indonesia. 

Panorama bertujuan untuk melihat bagaimana dunia lewat festival film melihat film-film Asia baik bentuk bercerita dan peristiwa, juga penonton JAFF untuk turut menjadi bagian dari sinema dunia di tahun yang sama dengan menonton film-film tersebut. Emerging adalah program khusus untuk pembuat film yang kami rasa potensial untuk diberikan kesempatan, diperkenalkan dan dapat kita ikuti jejak perkembangannya dalam beberapa tahun ke depan. 

 

Selain itu, kami juga memiliki program untuk penonton “khusus” seperti Film Anak dan Bioskop Bisik. Kami juga memberikan unjuk gigi untuk beberapa film panjang Indonesia dan film-film dari mahasiswa Jogja Film Academy. Dalam Forum Komunitas, secara khusus kami menayangkan film-film pendek yang disutradarai oleh perempuan dari berbagai kota dan pulau di Indonesia. Ini sangat penting mengingat secara jumlah sutradara perempuan masih minim yang tentu berimbas dalam keragaman perspektif dan cara bertutur. Selain itu, kami juga membuat program khusus berjudul Sepakbola untuk Semua yang mencoba mengajak penonton memahami seluk beluk sepakbola Indonesia dari kacamata suporternya. Program ini dibuat dalam rangka terus menyerukan pembaruan sistem sepakbola Indonesia selepas banyaknya korban jiwa dalam peristiwa Stadion Kanjuruhan. 

 

Program Classic, kami akan menayangkan film dari sutradara perempuan Indonesia, Ratna Asmara berjudul Dr. Samsi. Film ini menurut catatan dibuat pada tahun 1952, telah didigitalisasi dan diriset oleh kawan-kawan dari Liarsip, sebuah kelompok yang berfokus pada pengarsipan dan riset soal sejarah perempuan dalam sinema Indonesia. Selain itu, dua film Wong Kar-Wai: In the Mood for Love dan Chungking Express juga ditayangkan dan menjadi kesempatan untuk penonton menyaksikan kedua film tersebut dalam ruangan bioskop. Kami membuka film ini dengan Piknik Pesona, produksi dari Palari Films dan disutradarai oleh 10 sutradara yang beberapa diantaranya tumbuh dan berkembang dalam area dan arena akar rumput, termasuk JAFF. Kami menayangkan langsung 10 film tersebut dalam 1 kali kesempatan dan per 5 film dalam kesempatan lainnya. Sembari menerka, seberapa sejauh mana batas penonton terlebih dengan semakin maraknya durasi film yang panjang dalam 

industri populer.

Alexander Matius

Alexander Matius

Program Director

0 comment
0 FacebookTwitterPinterestLinkedinRedditWhatsappTelegramEmail
Hadashi de Narashite Misero

Let Me Hear It Barefoot

128 minutes | 2021 | Japan | Narrative | Japanese | sub. English | 13+

Poster_Let-Me-Hear-It-Barefoot_POSTER_image

Jadwal

XXI 2 | SUN 27 NOV | 17:30

XXI 2 | FRI 2 DEC | 20:00

Indonesia Premiere

Sinopsis

Naomi bekerja di perusahaan pengumpul sampah milik ayahnya. Dia menghabiskan hari-harinya berharap suatu hari nanti bisa meninggalkan rumah orang tuanya. Suatu hari, Naomi bertemu Maki, seorang pemuda yang tinggal bersama ibu mertuanya yang buta, Midori. Midori selalu memberi tahu Maki tentang perjalanannya keliling dunia, tetapi kenyataannya dia tidak pernah ke luar negeri. Ketika dia sakit parah, Midori mempercayakan mimpinya berkeliling dunia kepada Maki. Namun, Maki tidak dapat bepergian ke luar negeri karena kekurangan biaya, jadi dia dan Naomi memutuskan untuk membuat rekaman “suara” tempat-tempat di seluruh dunia dan mengirim kaset tersebut kepada Midori.

Sutradara

Riho Kudo

 

Filmography 

2018

Orphan’s Blues

 

Produksi

Erice Company

 

Kontak:

yuri.kubota@pff.or.jp

Nippon Connection Japanese Film Festival 2022 

Winner for Nippon Visions Jury Award – Special Mention

International Film Festival Rotterdam 2022 

Official Selection

Profil Sutradara

Riho Kudo

Riho Kudo

Lahir di Fukuoka pada tahun 1995. "Orphan's Blues" (2018), film panjang pertamanya, merupakan proyek kelulusannya dari Kyoto University of Art's Department of Film and New Media. Film tersebut memenangkan hadiah utama di "PFF Award competition 2018" di Pia Film Festival ke-40, dan juga memenangkan Golden KOJIKA Award dan Audience Award di NARA-wave dalam kategori pelajar. Dia juga memenangkan PFF Scholarship dan membuat film komersial pertamanya, "Let Me Hear It Barefoot." Film ini dipilih untuk bagian Rotterdam International Film Festival's Harbor section ke-51, Frameline 46, San Francisco International LGBTQ+ Film Festival, dan festival internasional lainnya.

artwork 5
0 comment
0 FacebookTwitterPinterestLinkedinRedditWhatsappTelegramEmail
Ngeri-Ngeri Sedap

Missing Home

114 minutes | 2022 | Indonesia | Narrative |
Indonesian | sub. English | 13+

FA-OFFICIAL-POSTER-NNS---FINAL

Jadwal

XXI 5 | SUN 27 NOV | 16:30

Sinopsis

Demi membuat anak-anak mereka mau pulang kampung, sepasang suami-istri berpura-pura ingin cerai. Tapi ketika anak-anak mereka pulang, justru kepura-puraan mereka membuat masalah menjadi semakin pelik.

Sutadara

Bene Dion Rajagukguk

 

Produksi

Imajinari

 

Kontak:

dipa.andika@hahahacorp.com

Profil Sutradara

Bene Dion Rajagukguk

Bene Dion Rajagukguk

Bene Dionisius Rajagukguk (Bene Dion), lahir di Dolok Masihul, Sumatera Utara, 31 tahun lalu. Bene dikenal pertama kali sebagai stand up comedian, ketika masih menjalani pendidikan di Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Melalui komunitas Stand Up Indo Jogja, Bene menekuni open mic, hingga berhasil menjadi peserta Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) Kompas TV di tahun 2013.

Pada tahun 2016, Bene Dion berkesempatan menjadi salah satu Penulis Skenario dari sebuah Film Layar Lebar Indonesia dengan judul “Warkop DKI Reborn : Jangkrik Boss ! Part 1”. Film tersebut memperoleh penghargaan dari MURI dengan kategori penonton terbanyak dalam 1 (satu) hari yakni 556 ribu penonton dan kurang dari 1 bulan memperoleh 6,5 juta penonton.

artwork 5
0 comment
0 FacebookTwitterPinterestLinkedinRedditWhatsappTelegramEmail
Dan Bahagia

Closeting

21 minutes | 2022 | Indonesia | Narrative | Indonesian | sub. English | 21+

Dan-Bahagia-Intl-Poster

Jadwal

XXI 5 | TUE 29 NOV | 12:00

Sinopsis

Ahmad, seorang pria Muslim gay, mendapatkan kabar bahwa kekasihnya baru saja meninggal ketika dia akan merayakan ulang tahunnya yang ke-25 bersama ibu dan teman-temannya di rumah. Ahmad berusaha keluar dari rumah untuk menangani perasaannya, tetapi dia tidak bisa karena harus berpura-pura bahwa semuanya baik-baik saja di depan semua orang. Seraya hari berjalan, Ahmad semakin kesulitan untuk memendam semuanya.

Sutradara

Kurnia Alexander

 

Produksi

Bikin Film Yok!
Hore Besok Libur!

 

Kontak:

kurniacputra@gmail.com

Profil Sutradara

Kurnia Alexander

Kurnia Alexander

Lewat kunjungan rutin ke rental VCD dan tontonan TV, Kurnia Alexander jatuh cinta dengan romcom, sitkom, dan horor dan sudah bermimpi untuk membuat film semenjak dia masih kecil. Meskipun tidak pernah mendapatkan pendidikan film secara formal, Kurnia berjanji kepada dirinya untuk mewujudkan impian tersebut–baik di depan atau belakang kamera. Sejauh ini, Kurnia sudah membuat berbagai film pendek dan serial web dengan tema queer dan kemanusiaan, dan dia siap untuk terjun lebih dalam lagi ke dunia perfilman nasional dan internasional.

artwork 5
0 comment
0 FacebookTwitterPinterestLinkedinRedditWhatsappTelegramEmail

Bootlegging My Way Into Hell

22 minutes | 2022 | Indonesia | Narrative | Indonesian | sub. English & Bahasa Indonesia | 21+

poster-bootlegging

Jadwal

XXI 5 | TUE 29 NOV | 12:00

World Premiere

Jadwal

XXI 5 | SAT 3 DEC | 14:00

World Premiere

Sinopsis

Vega terobsesi dengan seorang bintang film porno underground bernama Bima Jantan yang meninggal beberapa tahun lalu karena penis captivus. Bersama sahabatnya, Laura, dan kekasihnya, Ari, Vega menghidupkan kembali momen kematian Bima Jantan untuk menyalurkan fantasi liarnya. Namun, reka ulang tersebut memancing kutukan Bima Jantan yang kemudian mengancam nyawa ketiga sahabat tersebut.

Sutradara

Ry Woyzeck

 

Produksi

Kolong Sinema

 

Kontak:

Wlingiwood@gmail.com

Profil Sutradara

Ry Woyzeck

Ry Woyzeck

Azzam adalah salah satu pendiri Kolong Sinema, sebuah kolektif yang berfokus pada film kelas B, film horor, atau karya apa pun yang dianggap murahan atau ecek-ecek. Film pertama Azzam, "Deranged Behavior" (2016), terpilih menjadi bagian dari CIM Sueca Film Festival Spanyol dan Fake Flesh Film Festival Kanada. Film horor kelas B lainnya berjudul “I Dance on Your Grave” juga memenangkan penghargaan The Best Short Thriller di L.A. Underground Film Forum Film Festival di Hollywood Boulevard, Los Angeles. Baru-baru ini, Azzam dan rekan penyutradaraannya, Deka juga menggarap beberapa film untuk berbagai layanan streaming, seperti "Noda Ranjang Membekas" untuk FlipFlopTV dan "Kuburan Berjalan" untuk Kumparan+.

0 comment
0 FacebookTwitterPinterestLinkedinRedditWhatsappTelegramEmail
Puisi Cinta yang Membunuh

The Deadly Love Poetry

104 minutes | 2022 | Indonesia | Narrative
Indonesian | sub. English | 17+

poster-garin-puisi

Jadwal

XXI 2 | THU 1 DEC | 17:15

XXI 3 | FRI 2 DEC | 19:45

World Premiere

Sinopsis

Kisah Ranum yang selalu terperangkap kata-kata indah dari laki-laki yang kemudian menghianatinya, dan berakhir dengan kematian mereka oleh sosok misteri. Drama keluarga Ranum terpilin dalam intrik, situasi puitik, romantis, kocak dan seketika berubah jadi teror. Ranum memutuskan tetap mencari cinta sejati, yang indah dan hadirkan kebaikan untuk menepis tragedi yang dialaminya. Siapakah sosok penebar teror keji itu, dan berhasilkah Ranum meraih cintanya?

Sutradara

Garin Nugroho

 

Filmografi

2018

Memories of My Body

2006

Requiem from Java

1998

Leaf on A Pillow

 

Produksi

Starvision Plus

 

Kontak:

starvisionplus@yahoo.com

Profil Sutradara

Garin Nugroho

Garin Nugroho

Lahir 6 Juni 1961 Di Yogyakarta. Lulus dari Fakultas Film dan TV Jakarta Institute of the Art dan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, lalu mengawali karirnya sebagai kritik film serta kolumnis, pembuat dokumenter dan film pendek.

Garin Nugroho disebut sebagai avant garde Indonesia era 1990 hingga sekarang dalam peta international. Ia melahirkan generasi baru film lewat kelompok workshop SET ( Sains Estetika dan Teknologi), seperti Sutradara (Riri Riza, Hanung Bramantyo, John de Rantau,dll), Cameraman (Yudhi Datau, Monod), Editing (Sentot Sahid, Arturo, Pulung, dll). Ia sekaligus pelopor generasi lulusan sekolah film Indonesia pertama, yang mampu menembus festival bergengsi seperti Cannes, Berlin hingga Venice. Karya-karyanya menyebar dari dokumenter, video musik, iklan hingga layanan masyarakat untuk politik hingga seni pertunjukan dan rupa.

artwork 5
0 comment
0 FacebookTwitterPinterestLinkedinRedditWhatsappTelegramEmail

24

by jaff admin

24

76 minutes | 2021 | Singapore | Narrative | English, Mandarin, Various Chinese Dialects | sub. English | 21+

Poster---24

Jadwal

XXI 3 | WED 30 NOV | 13:00

XXI 4 | THU 1 DEC | 17:30

Indonesia Premiere

Sinopsis

Seorang perekam suara harus mengunjungi 24 tempat setelah kematiannya, melakukan perjalanan yang melampaui waktu, ruang, sinema, dan kehidupan.

 

Sutradara

Royston Tan

 

Filmografi

2015

3688

 

2015

7 Letters (segment “Bunga Sayang)

 

2015

Bunga Sayang (Short)

 

Produksi

Chuan Pictures Pte Ltd

 

Kontak:

tanroyston@gmail.com

International Film Festival of Kerala 2022 

Official Selection 

Busan International Film Festival 2021 

Nominee for Kim Ji Seok Award

Golden Horse Film Festival 2021

Official Selection

Profil Sutradara

Royston Tan

Royston Tan

Royston Tan adalah salah satu sutradara film paling produktif di Singapura. Dimulai dengan film panjang debutnya yang terkenal “15” (2003), Royston melanjutkan kesuksesannya dengan “4:30” (2006), “881” (2007), “12 Lotus” (2008) dan “3688” (2015). Film panjang dan pendeknya telah menerima lebih dari 80 penghargaan dari festival film di seluruh dunia. Royston pernah menjadi juri di Golden Horse Awards ke-55.

artwork 5
0 comment
0 FacebookTwitterPinterestLinkedinRedditWhatsappTelegramEmail