QAS

Selama penjajahan dan kelaparan buatan pada tahun 1930-an di ASSR Kazakhstan, seorang penggali kubur, Isatai, mengangkut mayat-mayat dengan gerobaknya dan membawanya ke kuburan massal – sebuah lubang besar yang menganga di tanah. Setiap hari ia membawa mayat-mayat baru yang terdiri dari perempuan, anak-anak, dan laki-laki. Kepala desa berharap mendapatkan bantuan dari Sarkand dan mengirim Isatai untuk menyampaikan pesan. Karena berusaha melindungi adik laki-lakinya, Isatai membawanya dalam perjalanan. Padang rumput yang tak berujung berubah menjadi mimpi buruk yang tak berujung, di mana dua kekuatan – alam semesta dan rasa lapar – mulai mengendalikan pikiran Isatai. Perjalanan ini merupakan perjalanan fisik dan petualangan mental, di mana Isatai mengalami halusinasi, bertemu dengan tokoh-tokoh cerita rakyat dan menghadapi pilihan yang sulit, yang mungkin akan menentukan nasib seluruh desa.