Perspective Cinematography Working Overseas
Jadwal
Lokasi : LPP Enthusiastic – LPP Yogyakarta
Tanggal : Friday, December 6, 2024
Waktu: 13:00 – 15:00 (WIB)
HTM: Gratis
PEMBICARA:
Dimas Bagus
Sinematografer
Dimas Bagus mengawali karirnya dengan membuat film pendek berjudul Wan An yang meraih film pendek terbaik pada FFI 2013. Dimas Bagus juga membuat beberapa series diantaranya berjudul Sore Istri Dari Masa Depan (2016), Saiyo Sakato (2019) dan Yang Hilang Dalam Cinta (2021).
Kini Dimas Bagus telah menyelasaikan 3 film layar lebar diantaranya berjudul Jatuh Cinta Seperti di Film-Film (2023), Sampai Jumpa Selamat Tinggal (2023), dan 1 Kakak 7 Ponakan (2024). Saat ini Dimas Bagus juga sedang dalam proses shooting film layar lebar keempatnya, dengan judul yang belum bisa disampaikan ke publik.
Dimas Bagus percaya bahwa antara cerita, penyutradaraan, dan konsep sinematografi harus menjadi satu bagian yang saling terkait, terkoneksi, dan saling menguatkan.
Gunnar Nimpuno
Sinematografer
Gunnar Nimpuno adalah salah satu director of photography (DoP) paling menonjol dalam perfilman kontemporer Indonesia, dikenal dengan pendekatan visualnya yang bervariasi, mulai dari gaya dokumenter realis hingga film bergenre dengan sentuhan artistik yang sangat khas. Karya-karyanya memperlihatkan gaya yang mentah sekaligus memukau.
Pengalaman Gunnar yang luas dimulai dari dunia periklanan, yang selaras dengan latar belakangnya dalam komunikasi visual. Ia memulai karier sebagai asisten juru kamera untuk sejumlah DoP veteran di film-film komersial, pengalaman yang membentuk perspektif dan keterampilan teknisnya yang unik.
Sejak itu, ia telah menjadi sinematografer untuk berbagai film terkenal di Indonesia, termasuk The Dreamers (2009), Modus Anomali (2012), Atambua 39ºC (2012), The Killers (2014), dan film bela diri yang sangat dinanti, Pendekar Tebu Emas, yang dirilis pada Desember 2014 dan dipamerkan di Sea Screen Makassar 2014. Ia juga menggarap The Night Comes For Us (2018), yang semakin mengukuhkan reputasinya sebagai DoP terkemuka dalam perfilman Indonesia.
Moderator:
Bayu Prihantoro
Sutradara
Seorang pembuat film otodidak dan juga alumni dari Asian Film Academy. Film debutnya yang berjudul “On the Origin of Fear”, diputar perdana di Venice International Film Festival 2016 dan memenangkan Blue Angel untuk Penghargaan Best Short Film Award pada the Art Film Fest Kosice di Slovak 2017. Film terbarunya, 'Vania on Lima Street', memenangkan Best Short Film Award dati Singapore International Film Festival 2022 dan mendapat Special Mention di Hiroshima International Film Festival 2023. Saat ini dia sedang mengembangkan proyek debut film panjang peramanya dan juga mengajar di Univesitas Multimedia Nusantara, Tangerang, Indonesia