88 minutes | 1952 | Indonesia | Narrative | Indonesian | sub. English | 13+
88 minutes | 1952 | Indonesia | Narrative | Indonesian | sub. English | 13+
XXI 4 | SUN 27 NOV | 14:15
Sukaesih terpaksa menitipkan anak kandungnya di rumah sakit mantan kekasihnya, Dr. Samsi. Sukaesih ingin anaknya bisa mengenyam pendidikan layak di bawah asuhan bapak kandungnya sendiri. Dengan tipu daya Leo, Samsi akhirnya sepakat membawa anak Sukaesih sebagai Sugiat, anaknya dengan Sundari yang baru saja meninggal. Sugiat tumbuh dewasa, menjadi pengacara, tanpa mengetahui kebenaran tentang ibu kandungnya dan intrik pertukaran anak di masa lalu. Pulang ke Indonesia, Sugiat menangani kasus Sukaesih yang dituduh membunuh Leo, suaminya sendiri. Apakah Sugiat mampu membebaskan Sukaesih dari tuduhan? Apakah Samsi akhirnya menyadari bahwa Sugiat adalah anak kandungnya sendiri?
Sutradara
Ratna Asmara
Produksi
Djakarta Film
Kontak:
kelasliarsip@gmail.com
Ratna Asmara terlahir dengan nama Suratna (1913 - 1968) merupakan aktris, sutradara dan produser film yang aktif berkarya di perfilman tanah air 1940 hingga 1954. Ia diyakini sebagai perempuan pertama yang menyandang kredit sebagai sutradara film dalam sinema Indonesia. Sosok yang mengawali karirnya di pertunjukan "Dardanella" ini memulai debutnya sebagai sutradara melalui film "Sedap Malam" (1951) - yang juga merupakan film pertama PERSARI. Selama empat tahun berturut-turut, ia menyutradarai "Musim Bunga di Selabintana" (1952), "Dr. Samsi" (1952), "Nelajan" (1953-1954), dan "Dewi dan Pemilihan Umum" (1954). Ia mendirikan perusahaan Asmara Film dan Ratna Film.