Asian Perspectives – Feature
Ajoomma
90 minutes | 2022 | Singapore, South Korea | Narrative | Mandarin, Korean | sub. English | 13+

Jadwal
XXI 3 | SAT 3 DEC | 12:45
Sinopsis
Seorang janda setengah baya yang terobsesi dengan drama Korea dari Singapura melakukan perjalanan ke luar negeri untuk pertama kalinya ke Seoul, dan akhirnya tersesat. Perjalanannya menjadi jalan penemuan diri yang tak terduga, saat dia berdamai dengan kehidupan yang benar-benar dia inginkan untuk dirinya sendiri, di luar perannya sebagai putri, istri, dan ibu.
Sutradara
He Shuming
Produksi
Girraffe Pictures
Kontak:
jing@rediancefilms.com
Profil Sutradara

He Shuming
He Shuming adalah seorang penulis-sutradara dari Singapura. Ia menuntaskan pendidikannya di Puttnam School of Film and Animation, Lasalle College of The Arts di Singapore dan di American Film Institute Conservatory (AFI), di mana ia menyelesaikan gelar masternya di jurusan Penyutradaraan. "Ajoomma" adalah debut film panjangnya. Baru-baru ini, ia dianugerahi Young Artist Award oleh National Arts Council salah satu penghargaan kesenian tertinggi di Singapura.
Most recently, he was conferred the Young Artist Award by the National Arts Council, one of the most distinguished honors for the arts in Singapore."
Look At Me, Touch Me, Kiss Me
114 minutes | 2022 | Indonesia, Malaysia, South Korea | Narrative | Indonesian, Malay, Korean | sub. English & Korean | 13+

Jadwal
XXI 4 | MON 28 NOV | 20:15
XXI 4 | WED 30 NOV | 17:00
Indonesia Premiere
Sinopsis
Chapter 1: Kuala Lumpur
“Look At Me”
Nana terpaksa bekerja di perusahaan pinjaman ilegal karena terlilit hutang yang sangat besar. Balap go-kart memungkinkannya untuk melarikan diri dari kehidupannya yang menyedihkan. Si pemilik go-kart Adam tertarik pada Nana, dan desir-desir perasaan itu perlahan membangkitkan hati yang sunyi. Karena pandemi tidak bisa diprediksi, Adam memutuskan untuk membantu Nana melunasi utangnya apapun konsekuensinya.
Chapter 2: Jakarta
“Touch Me”
Ini adalah kisah Ben, seorang mantan fotografer yang menjadi pemilik bar yang mengagumi Nay, seorang model yang baru saja bercerai. Mereka bersatu kembali setelah 5 tahun dan saling menemukan satu sama lain.
Chapter 3: Korea
“Kiss Me”
Gi-nam adalah seorang pengemudi ekskavator yang belum pernah berciuman dengan siapa pun tetapi jatuh cinta dengan So-yeon. So-yeon bekerja di “”Kiss Room””. Ketika Gi-nam mengetahui bahwa So-yeon dalam bahaya, dia memutuskan untuk menjual ekskavatornya untuk menyelamatkan So-yeon.
So-yeon tidak pernah membayangkan dia akan dapat menemukan cinta setelah melalui begitu banyak suka dan duka, terutama selama masa wabah penyakit yang kacau ini.
Sutradara
Djenar Maesa Ayu, Ho Yuhang, Kim Tai Sik
Produksi
Sinemavio & Trimoving PicturesVLP, Happy Together Pictures, Film Line
Kontak:
veralasut@vlpindonesia.com
Profil Sutradara

Kim Tai Sik
Setelah mengambil jurusan studi film di Seoul Institute of the Arts, KIM melanjutkan studi di Jepang pada tahun 1980. Ia belajar di Japan Institute of the Moving Image dan mengambil jurusan penyutradaraan film. Sejak 1986, ia bekerja sebagai produser koordinat untuk film, TV, dan iklan di Jepang, Australia, dan Hong Kong. Dia terpilih sebagai 1st Berlinale Talents di Berlin International Film Festival ke-53 untuk film pendeknya "32nd DEC: Where is Mr. President?" (2003). Film panjang pertamanya, "Driving With My Wife's Lover" (2007), ditayangkan di lebih dari 30 festival film internasional, termasuk Sundance dan Rotterdam IFF, dan memenangkan sembilan penghargaan. "Tokyo Taxi" (2010), produksi bersama antara Korea dan Jepang, adalah film panjang keduanya. KIM terus memperluas ruang lingkup kreatifnya melalui film-filmnya "Red Vacance Black Wedding" (2011) dan "Heartbreak Hotel" (2015). Dia baru-baru ini menyutradarai film produksi bersama Filipina-Korea, "Sunshine Family (2020)".

Ho Yuhang
Yuhang Ho lahir di Malaysia. Dia adalah seorang sutradara dan aktor yang terkenal berkat: "Rain Dogs太阳雨" (2006) yang memenangkan dua penghargaan: Sutradara Terbaik di Festival des 3 Continents dan Sutradara Baru Terbaik di Hong Kong Asian Film Festival. "In The End Of Daybreak 心魔" (2009) dan "Mrs K" (2016). "Folklore" (HBO horror series, 2017), "The Ghost Bride" (Netflix; 2019).

Djenar Maesa Ayu
Dikenal sebagai sastrawan, pemeran, penulis skenario, sutradara dan produser. Ia telah menerbitkan 6 buku kumpulan cerpen, sebuah novel dan menyutradarai 5 film panjang, 1 film pendek dan 1 film omnibus.
Film pertamanya, 'MEREKA BILANG, SAYA MONYET! meraih piala citra untuk Skenario Adaptasi Terbaik. Film ketiganya 'NAY' mendapat penghargaan NETPAC AWARD kategori Best Asian Feature Film di Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2015.
Djenar menyutradarai film pendek pertamanya 'TRIS' di tahun 2021 dan memenangkan Best Picture & Favorite Short Film IFF Melbourne Short Film Competition 2022.
The Wheel
52 minutes | 2020 | Mongolia | Documentary
Mongolian | sub. English | 13+

Jadwal
XXI 5 | WED 30 NOV | 20:30
XXI 5 | FRI 2 DEC | 18:30
Indonesia Premiere
Sinopsis
Apa yang menyebabkan keturunan pejuang kuda Mongolia yang tak terkalahkan mengakhiri hidup mereka? Para penyintas bunuh diri dan anggota keluarga dari para pejuang itu menceritakan kehidupan mereka. Banyak yang tidak ingin diidentifikasi dalam film: bunuh diri adalah hal yang tabu. Kisah-kisah itu berasal dari berbagai bagian negara, tetapi di mana-mana alasan melakukan bunuh diri serupa: keputusasaan, kesepian, kerasnya hidup, dan kebuntuan. Di depan umum, rakyat menyalahkan pemerintah yang korup dan merampas kesempatan rakyat. Kondisi hidup pasangan yang bertahan hidup karena menggali mengais besi tua melambangkan keadaan bangsa tersebut. sebuah eksistensi yang jauh dari kebebasan kehidupan nomaden tradisional.
Sutradara
Nomin Lkhagvasuren
Produksi
BAL FIlms
Kontak:
andy@rainafilms.com
Amsterdam International Documentary Film Festival 2020
IDFA Award for Best Mid-Length Documenta
Profil Sutradara

Nomin Lkhagvasuren
Nomin Lkhagvasuren adalah jurnalis Mongolia yang bekerja sebagai reporter dan editor untuk publikasi dan layanan berita lokal dan internasional. Nomin juga bekerja untuk kebebasan pers internasional dan lokal, organisasi hak asasi manusia dan lembaga pelatihan jurnalisme. Ia melayani Perserikatan Bangsa-Bangsa dan badan-badannya sebagai konsultan komunikasi. Saat ini, Nomin adalah jurnalis lepas, pembuat film dan konsultan komunikasi untuk proyek-proyek efisiensi energi di Mongolia. Nomin juga bekerja sebagai peneliti, penerjemah dan konsultan naskah di sejumlah proyek film internasional. "The Wheel" (Khürd) adalah debut Nomin dalam pembuatan film dokumenter.

Summer Holiday
96 minutes | 2022 | Bangladesh | Narrative
Bangla | sub. English | All Ages

Jadwal
XXI 5 | SUN 27 NOV | 19:00
XXI 5 | TUE 29 NOV | 20:00
World Premiere
Sinopsis
Shuvo adalah bocah kota berusia delapan tahun yang dilarang bergaul dengan orang lain. Dia menghabiskan liburan musim panasnya di desa bersama nenek-nya dan menikmati kebebasan untuk pertama kalinya. Di sini, Shuvo bertemu Moinna, yang diyakini semua orang sebagai anak yang dikutuk oleh lebah karena terus-menerus diserang lebah kemanapun dia pergi. Baru-baru ini, Moinna dikurung di rumah dan diawasi dengan ketat oleh ibunya setelah disengat lebah madu. Karena merasa terkungkung, Moinna bersekongkol dengan adiknya Anaira untuk melarikan diri dari rumah dengan memanfaatkan Shuvo. Shuvo mulai menemukan dunia baru saat menjelajahi di sekitar desa bersama Moinna, namun Moinna tiba-tiba menghilang.
Sutradara
Muhammad Nuruzzaman
Produksi
Cine Maker
Kontak:
mnzaamaan@yahoo.com
Director's Profile

Muhammad Nuruzzaman
Mohammad Nuruzzaman, seorang penulis-produser-sutradara juga seorang arsitek asal Bangladesh. Summer Holiday adalah film panjang pertamanya. Sejauh ini ia telah memproduksi tiga film pendek, "Junction" (2010), "The Journey" (2014), "A Family" (2015), dan film dokumenter "Image of a City"(2021), yang semuanya ia sutradarai kecuali "A Family".
Proyek film panjang keduanya, Mastul, saat ini sedang dalam proses pascaproduksi, dan dia baru saja mulai syuting film ketiganya, "Deep Inside The Soul". Selain itu, ia memproduksi film panjang "The Instinct" (2022) yang memenangkan penghargaan NETPAC Jury dan Silver Saint George di Moscow International Film Festival 2022.
Stone Turtle
92 minutes | 2022 | Malaysia | Narrative | Malay, Indonesian, Mandarin | sub. English | 17+

Jadwal
XXI 4 | WED 30 NOV | 14:45
XXI 4 | THU 1 DEC | 19:30
Sinopsis
Zahara, seorang pengungsi tanpa kewarganegaraan, tinggal di sebuah pulau kecil terpencil di Malaysia, tempat dia mencari nafkah dengan menjual telur penyu. Suatu hari, Samad, yang mengaku sebagai seorang peneliti dari universitas, mengunjungi pulau itu, ingin mempekerjakan Zahara untuk mengajaknya berkeliling. Seiring berjalannya hari, Zahara dan Samad semakin terjerat dalam kisah penuh tipu daya dan muslihat yang berbahaya.
Sutradara
Woo Ming Jin
Produksi
Greenlight Picture
Kontak:
edmund@edmundyeo.com
Profil Sutradara

Woo Ming Jin
Sebagai salah satu tokoh gerakan New Wave di Malaysia, Woo Ming Jin adalah sutradara Malaysia pertama dalam sejarah yang mewakili negara tersebut dalam “Tiga Besar” Festival Film Internasional: Festival Film Cannes, Berlin dan Venesia. Film pertama Woo “Monday Morning Glory” (2005) terpilih di Berlin. Film keduanya “Elephant and the Sea” (2007) memenangkan penghargaan di Torino dan Spanyol. Film ketiganya “Woman on Fire Looks for Water” (2009) merupakan film panjang Malaysia kedua yang pernah terpilih untuk kompetisi Venice Orrizonti, sedangkan “Tiger Factory” (2010) merupakan film panjang Malaysia ketiga yang secara resmi dipilih di Cannes.
Neighbours
124 minutes | 2021 | Switzerland - Kurdistan | Narrative | Kurdish, Arabic, Hebrew | sub. English | 13+

Jadwal
XXI 5 | MON 28 NOV | 20:30
XXI 4 | WED 30 NOV | 20:45
Indonesia Premiere
Sinopsis
Dengan selera komedi dan sindiran yang cerdas, Film ini bercerita tentang masa kecil penuh momen-momen menyenangkan di tengah kediktatoran dan drama tragis. Berapa banyak persahabatan, cinta, dan solidaritas yang mungkin terjadi pada saat represi dan despotisme?
Sutradara
Mano Khalil
Produksi
Frame Film GmbH
SRF Swiss Television
ARTE G.E.I.E.
Kontak:
mano.khalil@bluemail.ch
Locarno International Film Festival 2021
Official Selection
Shanghai International Film Festival 2021
Official Selection
Profil Sutradara

Mano Khalil
Mano Khalil adalah sutradara dan penulis skenario dari suku Kurdi yang lahir di Suriah. Ia menerima gelar magister Penyutradaraan Film & TV setelah mengenyam pendidikan penyutradaraan di Cekoslowakia. Pada tahun 1996, ia pindah ke Swiss dan memulai karir pembuatan filmnya dengan menyutradarai sejumlah film pendek. Dia menyutradarai dan memproduksi beberapa film dokumenter yang memenangkan berbagai penghargaan, termasuk "Triumph of Iron" dan "The Place Where God Sleeps." Pada tahun 2003, ia membuat debut film panjang yang berjudul "Colorful Dreams," dan diikuti oleh serangkaian film penting lainnya seperti "The Bee Keeper," "Die Schwalbe," dan "Hafis & Mara.". Film terbarunya berjudul "Neighbors".
The Myriad of Faces of The Future Challengers (Segudang Wajah Para Penantang)
The Myriad of Faces of The Future Challengers
91 minutes | 2022 | Indonesia | Documentary | Indonesian | sub. English | 13+

Jadwal
XXI 4 | TUE 29 NOV | 17:45
XXI 5 | FRI 2 DEC | 20:30
Sinopsis
Pada masa pemerintahan Orde Baru (1966-1998) di bawah kepemimpinan presiden Soeharto. Sinema Indonesia melahirkan nama-nama besar yang masih dibicarakan sampai sekarang. Masa di mana sensor beroperasi dengan ketat dalam mengatur serta menjaga narasi yang boleh tampil ataupun tidak boleh ditampilkan di layar. Ini adalah masa di mana oposisi hanya dapat direpresentasikan melalui sudut pandang pemerintahan Orde Baru sendiri, untuk merawat suatu bahaya laten–musuh imajiner. Namun, dapatkah sinema mewakilkan keresahan zamannya? Dapatkah sinema berbicara tentang apa yang tidak boleh dibicarakan atau belum pernah dibicarakan?
Sutradara
I Gde Mika, Yuki Aditya
Produksi
Forum Lenteng
Kontak:
yukiaditya.yuki@gmail.com
Profil Sutradara

I Gde Mika, Yuki Aditya
I Gde Mika adalah pekerja budaya sedang menempuh pendidikan di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) jurusan kajian sinema. Ia adalah salah satu anggota Forum Lenteng sekaligus partisipan Milisifilem Collective. Bergerak, berkolaborasi dalam pembuatan film bersama kawan-kawan; sebagai kameramen di film "Dolo" (2020) disutradarai Hafiz Rancajale, dan sebagai realisator bersama Yuki Aditya dalam film "Kelana Citra Jakarta" (2021) dan "Segudang Wajah Penantang Masa Depan" (2022).
Yuki Aditya merupakan lulusan Jurusan Administrasi Fiskal, Universitas Indonesia dan sempat bekerja sebagai Auditor Perpajakan di sebuah Kantor Akuntan Publik di Jakarta. Ia adalah Direktur Festival Film Dokumenter dan Eksperimental ARKIPEL sejak 2013 dan menjadi produser dalam filem-filem yang diproduksi oleh Forum Lenteng; "Golden Memories: Petite histoire of Indonesian Cinema" (2018), "Om Pius…This is My Home Come the Sleeping" (2019), "Dolo" (2021). Bersama I Gde Mika berperan sebagai realisator dalam filem "Kelana Citra Jakarta" (2021) dan "Segudang Wajah Penantang Masa Depan" (2022).

Maika: The Girl From Another Galaxy
105 minutes | 2022 | Vietnam | Narrative
Vietnamese | sub. English | All Ages

Jadwal
XXI 5 | THU 1 DEC | 20:00
XXI 5 | FRI 2 DEC | 15:45
Sinopsis
Setelah kehilangan ibunya karena sakit dan sahabatnya karena suatu perbuatan yang tak terduga, seorang anak laki-laki menemukan sebuah pesawat ruang angkasa yang jatuh dan teman baru yang memiliki kekuatan luar biasa (walaupun dia membutuhkan sedikit bantuan dengan keterampilan sosialnya di bumi). Bersama-sama, mereka memulai petualangan yang jenaka dan menyenangkan sambil menghadapi orang-orang jahat serta membantu Maika mencari jalan pulang.
Sutradara
Ham Tran
Sutradara
BHD Films
EAST Films
IFA Media
Sutradara
oldphotofilms@gmail.com
Profil Sutradara

Ham Tran
Ham Tran meraih gelar MFA jurusan penyutradaraan dari the UCLA School of Film and Television. Di sana, filmnya menerima banyak penghargaan termasuk gelar National Finalist Student Academy Awards® untuk film pendeknya "The Prescription" (2000) dan "Pomegranate" (2001). Film tesis Tran yang berjudul "The Anniversary" masuk sepuluh besar Academy Awards® 2004 untuk kategori Best Live Action Short. Pada musim semi 2006, Tran memutar film panjang pertamanya, "Journey From The Fall", di Sundance Film Festival yang bergengsi. Film ini kemudian menerima 16 penghargaan Film Panjang Terbaik dari berbagai festival film internasional.
Jiseok
117 minutes | 2022 | South Korea | Documentary
Korean | sub.English | 13+

Jadwal
XXI 4 | THU 1 DEC | 14:30
XXI 4 | FRI 2 DEC | 15:30
Indonesia Premiere
Sinopsis
Kami tidak akan pernah melupakanmu.
Pada Mei 2017, KIM Jiseok, seorang kepala programer Busan International Film Festival, tiba-tiba meninggal dunia karena serangan jantung dalam perjalanan resmi untuk menghadiri Festival Film Cannes. Merespon kematiannya yang tak terduga, teman dan kolega lamanya semasa hidup, sutradara, aktor, dan para pejabat festival, mengingat kembali kenangan indah mereka bersamanya yang sangat istimewa dan penuh gairah untuk film.
Sutradara
Kim Young-jo
Produksi
Soulfilm
Kontak:
alice@mline-distribution.com
Busan International Film Festival 2022
Official Selection
Profil Sutradara

Kim Young-jo
Kim Young-jo adalah lulusan Departemen Film dan Teater Universitas Kyungsung yang juga pernah mempelajari Dokumenter di Universitas Paris 8. Daftar filmografinya mencakup "My Family Portrait" (2007), "Taebaek", "Land of Embers" (2008), "The Last Miner" (2008) , "A Fishbone in the Throat" (2009), "The Hunt" (2013), dan "Punch Bowl" (2018). "My Family Portrait" memenangkan Jury Special Prize di Millenium Documentary Film Festival di Brussel.